Perusahaan Airbus mendapat hak paten untuk rancangan pesawat penumpang hipersonik yang dapat terbang dari London ke New York hanya dalam satu jam, alih-alih tujuh jam.
Berdasarkan rancangan Airbus, kecepatan pesawat berjuluk Concord 2.0 itu nantinya bakal mencapai empat kali lipat kecepatan suara.
Salah satu penggalan dokumen paten yang diajukan ke Badan Paten Amerika Serikat menyebut pesawat itu sebagai ‘angkutan udara ultra-cepat’.
Gambaran mengenai pesawat rancangan Airbus itu dapat dijabarkan sebagai berikut:
Bagaimana cara kerjanya?
Berdasarkan dokumen paten Airbus, pesawat jet itu dapat mencapai kecepatan Mach 4,5 atau 4,5 kali lipat dari kecepatan suara. Pesawat Concorde yang sempat sohor karena kecepatannya pada 1976 hingga 2003 ‘hanya’ mencapai Mach 2.
Dokumen paten menyebut pesawat itu akan menggunakan beragam mesin yang mampu melakoni beraneka fungsi. Adapun tenaga berasal dua mesin turbojet di bawah bodi pesawat dan sebuah motor roket di bagian belakang.
Ketika lepas landas, dua mesin turbojet akan berada dalam keadaan mati. Sedangkan motor roket bakal mendorong pesawat ke ketinggian lebih dari 100.000 kaki atau 30.480 meter.
Tidak seperti pesawat konvensional, pesawat rancangan Airbus ini akan meluncur vertikal seperti pesawat antariksa.
Sesudah mengangkasa, Ramjet, yang biasa digunakan untuk rudal, lalu dinyalakan dan pesawat bisa meluncur pada kecepatan Mach 4,5.
Apa yang akan dirasakan para penumpang?
PatentYogi, sebuah laman daring yang menjabarkan ide-ide dalam sebuah dokumen paten, mengatakan jalur penerbangan pesawat rancangan Airbus akan membuatnya seperti ‘roller coaster tertinggi di dunia’.
Pesawat tersebut akan memiliki kursi penumpang seperti ranjang tergantung.
Para penumpang tidak perlu berbagi kabin dengan ratusan orang lainnya mengingat pesawat itu hanya akan menampung 20 penumpang sekali angkut.
Rancangan ini tidak hanya terbatas pada pesawat penumpang. Dalam dokumen paten, Airbus membuka kemungkinan bagi pesawat militer.
!break!Apakah pesawat ini tidak mengulangi kegagalan Concorde?
Airbus menghentikan penerbangan Concorde pada 2003 karena biaya operasional yang tinggi.
Pada 1970-an, pesawat jet supersonik itu juga dikeluhkan karena bunyinya yang menggelegar sehingga menciptakan polusi suara.
Alhasil, Concorde dilarang beroperasi dan tidak pernah mampu menghasilkan pemasukan besar.
Belajar dari pengalaman Concorde, pesawat rancangan terbaru Airbus didesain untuk tidak menimbulkan polusi suara. Dengan meluncur vertikal, pesawat tersebut diharapkan tidak mengganggu publik di darat selama perjalanan.
Namun, ada sisi Concorde yang diambil para perancang pesawat terbaru. Pada bagian sayap, yang dinamai ‘gothic delta wing’, desainnya mirip dengan sayap Concorde.
Kapan pesawat ini beroperasi?
Jangan terlalu senang dulu.
Banyak pengajuan hak paten di masa lalu tidak pernah terwujud sebagai produk nyata.
Airbus sendiri tampak berupaya meredakan antusiasme publik terhadap rancangan pesawat itu. Airbus mengatakan desain pesawat tersebut didasari oleh ‘konsep dan ide dalam tahap konseptualisasi yang masih sangat awal’.
Bahkan, ide tersebut pertama kali diterbitkan pada 2011 dan baru sekarang dipublikasikan ke khalayak umum karena disetujui Badan Paten AS.
Kalaupun pesawat itu mulai diproduksi dari sekarang, Airbus mengaku perlu waktu 30 sampai 40 tahun.
Saat ini, Airbus masih mengerjakandua proyek pesawat hipersonik. Proyek pertama dikerjakan dengan sejumlah mitra dari Jepang, lainnya dengan keterlibatan pihak Rusia dan Australia. Proyek-proyek tersebut bertujuan menciptakan pesawat yang bisa mencapai kecepatan Mach 6.