Cegah Lonjakan Kasus Jelang Nataru, PPKM Level 3 Akan Diterapkan di Sejumlah Wilayah

By Fathia Yasmine, Rabu, 24 November 2021 | 15:53 WIB
Talkshow live streaming (Dok. KPCPEN)

Nationalgeographic.co.id – Pergerakan manusia dalam skala besar di masa pandemi Covid-19 menjadi salah satu penyebab terjadinya lonjakan kasus.

Untuk itu, selain melakukan sosialisasi tentang pentingnya disiplin prokotol kesehatan (prokes), pemerintah juga akan kembali menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPPKM) level 3 jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) di berbagai wilayah.

Kendati demikian, Anggota Satgas Penanganan Covid-19 Sub Bidang Mitigasi Falla Adinda menegaskan bahwa keputusan tersebut diambil bukan untuk menghambat pulihnya perekonomian, melainkan untuk mempertahankan situasi yang telah membaik saat ini.

“Kebijakan (PPKM) diambil untuk menyelamatkan yang paling penting dulu, yaitu nyawa manusia,” ujar Falla melalui keterangan resmi, Rabu (24/11/2021).

Baca Juga: Penampakan 5 Bumerang Suku Aborigin Ditemukan di Dasar Sungai

PPKM level 3, kata Falla, diharapkan mampu mencegah risiko penularan yang diakibatkan oleh mobilitas libur Nataru. Utamanya mencegah kerumunan dan pelonggaran protokol kesehatan (prokes).

“Selama tidak ada perpindahan manusia, maka kasus infeksi atau penularan bisa ditekan,” kata Falla.

Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) M Adib Khumaidi turut mengamini pernyataan Falla.

Menurutnya, virus corona penyebab Covid-19 terus berkembang dan berubah (bermutasi) sehingga manusia tidak bisa melakukan intervensi kepada virus. Sebaliknya, hal yang bisa dilakukan manusia sebagai inang (host) adalah beradaptasi dan mencegah potensi penularan.

Baca Juga: Apa yang Membuat Orang Zaman Dahulu Berumur Hingga Ratusan Tahun?

 “Yang penting adalah gaya hidup sehat, protokol kesehatan dalam upaya adaptasi, dan lingkungan yang sehat,” kata Adib.

Guna mencegah lonjakan kasus di lapangan, Adib mengungkapkan bahwa para tenaga kesehatan (nakes) saat ini juga telah berkoordinasi dengan pemerintah di tingkat daerah.

“Kami yakin teman-teman di daerah sudah belajar banyak dari kenaikan kasus sebelumnya, dengan persiapan dan koordinasi yang terus dilakukan sehingga kita siap kalau terjadi lonjakan kasus. Mudah-mudahan tidak terjadi,” tuturnya.

Meski begitu, ia berharap agar pemerintah daerah tetap mendukung kinerja nakes dengan kesiapan lain seperti obat dan peralatan.

Baca Juga: Situs Pulau Ampat, Peradaban Besi yang Tenggelam di Dasar Danau Matano

“Bukan hanya kesiapan sumber daya manusia (SDM), tapi bagaimana mereka terfasilitasi dengan obat, alat kesehatan, oksigen. Dari sisi SDM, saya yakin teman-teman di daerah siap,” ujarnya.

Terkait dengan protokol kesehatan (prokes), Falla menyebut, aturan prokes tidak mengalami perubahan sejak awal pandemi.

Namun, masyarakat perlu menghidupkan pola pikir bahwa penerapan prokes menjadi kunci penting dalam mencegah penularan Covid-19.

“Pada dasarnya, aturan prokes tidak ada perubahan dari awal pandemi. Dengan menerapkan hal-hal (prokes) tersebut, setidaknya kita berkontribusi menurunkan kasus. Jadi bukan kita yang menularkan atau tertular. Itu harus tetap dijalankan,” kata Falla.