Saat Kebiri Jadi Alat untuk Mendapatkan Posisi Kasim di Tiongkok

By Sysilia Tanhati, Sabtu, 27 November 2021 | 15:00 WIB
Meski tidak bisa menjadi kaisar, kasim memiliki kekuatan untuk menjatuhkan sebuah dinasti. (Tang-era tomb artist - Paludan, Ann)

Baca Juga: Pakaian Pemakaman Giok Lambang Keabadian Digunakan oleh Bangsawan Han

Zhao Gao datang untuk melayani Qin Shi Huang karena dia adalah seorang ahli hukum. Ini memungkinkan Zhao Gao naik pangkat dan menjadi salah satu penasihat terdekat kaisar. Setelah kematian Qin Shi Huang, Zhao Gao dan Perdana Menteri atau Kanselir, Li Si, mengatur kudeta. Mereka merekayasa kematian pewaris, Fusu, serta dua pendukungnya, Meng Tian dan Meng Yi.

Selanjutnya, putra bungsu Qin Shi Huang, Huhai, diangkat sebagai kaisar boneka. Tiga tahun kemudian, sebuah pemberontakan pecah, dan Zhao Gao memaksa Huhai untuk bunuh diri. Ini dilakukannya karena takut kaisar akan menganggapnya bertanggung jawab atas pemberontakan tersebut. Zhao Gao kemudian mengangkat Ziying (baik putra Fusu, atau paman Fusu) sebagai kaisar baru.

Terlepas dari reputasi terkenal yang diperoleh para kasim Tiongkok sepanjang sejarah, tidak semua kasim jahat. Beberapa bahkan memberikan kontribusi besar terhadap budaya Tiongkok. Kertas, salah satu dari Empat Penemuan Besar, ditemukan selama dinasti Han Timur oleh seorang kasim bernama Cai Lun.

Cheng Ho adalah seorang kasim yang menjadi orang kepercayaan Kaisar Yongle dari Tiongkok (berkuasa tahun 1403-1424). (Hassan Saeed)

Selanjutnya, Zheng He, yang adalah seorang kasim yang melayani di bawah kaisar Ming Yongle. Ia memimpin armada perdagangan kaisar dalam perjalanan ke Asia Tenggara, India, Arab, Persia, dan Afrika Timur. Ia berjasa menghubungkan Tiongkok dengan negara lain melalui perdagangan. Zheng He atau Cheng Ho kemudian menjadi laksamana muslim yang berpengaruh di Indonesia. Diyakini, ia turut menyebarkan agama Islam di Nusantara.

Selain itu, kasim dikatakan telah memberikan kontribusi pada musik istana Tiongkok. Para kasim pada masa Dinasti Ming tercatat sebagai orang Tiongkok pertama yang memainkan musik Klasik Barat, sementara kaisar Qianlong dari dinasti Qing membentuk orkestra kamar yang terdiri dari para kasim yang mengenakan setelan dan wig Eropa.