Jejak Kanibalisme Prasejarah Ditemukan di Gua Cheddar Gorge, Inggris

By Galih Pranata, Senin, 29 November 2021 | 09:00 WIB
Gua Gorge di Inggris, tempat ekskavasi ditemukannya aktivitas kanibalisme orang Inggris di masa lampau. (Atlas Obscura)

Nationalgeographic.co.idMuseum di Cheddar telah mengeksplorasi kehidupan di Inggris era prasejarah melalui pameran tentang keterampilan bertahan hidup, seni, dan aktivitas sehari-hari di Zaman Batu.

Para ilmuwan telah mengidentifikasi manusia pertama yang menjajah Inggris setelah zaman es. Penelitian telah menunjukkan bahwa suku pemburu pindah ke Inggris dari Spanyol dan Perancis dengan kecepatan luar biasa ketika pemanasan global mengakhiri zaman es.

"Sekitar 14.700 tahun yang lalu, mereka menetap di sebuah gua –yang dikenal sebagai Gua Gorge, di Ngarai Cheddar, tempatnya kini dikenal dengan Somerset," tulis Nicholas Jackson kepada Atlas Obscura.

Ia menjelaskan kehidupan prasejarah di gua Gorge (Gough) dan aktivitas manusianya lewat artikelnya berjudul The Cheddar Man and Cannibals Museum Cheddar, England Museum about life, death, and cannibalism in the Stone Age, publikasi 2010.

"Pemandu (Gua Gorge, Cheddar) menjelaskan dan mendemonstrasikan cara membuat kepala kapak dan cara memanfaatkan gading mamut dalam pembangunan rumah," tambahnya. Hanya saja, perjalanan ke Gorge terkesan mengerikan, melihat aktivitas kanibalisme disana.

"Mereka (pramuwisata) juga menjelaskan bagaimana nenek moyang saling memakan satu sama lain (kanibal)." imbuh Jackson. Para ilmuwan juga menemukan bahwa manusia prasejarah disana menggunakan teknik pemotongan yang canggih untuk melepaskan daging dari tulang pria, wanita dan anak-anak.

Halaman berikutnya...

 

"Ketika pameran pertama kali dibuka, itu menjadi hal yang kontroversial, terutama untuk melihat koleksi tulang manusia yang disembelih," tulis Robin McKie kepada The Guardian

Ia menulisnya dalam Bones from a Cheddar Gorge cave show that cannibalism helped Britain's earliest settlers survive the ice age, publikasi 2010.

"Orang-orang ini memproses daging manusia dengan keahlian yang sama persis dengan yang mereka gunakan untuk memproses daging hewan," lanjutnya. Mereka melucuti setiap makanan yang bisa mereka dapatkan dari tulang-tulang itu.

Pihak arkeolog dan pengelola museum mencoba mengontekstualisasikan temuan dengan merinci sejarah aktivitas kanibalisme, bagaimana dan mengapa hal itu dapat terjadi dan bagaimana evolusi dari Homo sapiens.

Daerah di mana kerangka telah ditemukan, Cheddar Gorge, dinobatkan sebagai keajaiban alam terbesar kedua di Inggris, dan menawarkan petualangan hiking dan eksplorasi gua

Silvia Bello, seorang pakar paleoantropologi, telah mempelajari bekas luka yang tertinggal pada tulang manusia dan hewan di Gua Gorge.

"Namun, Bello telah menemukan fosil manusia yang telah dibantai dengan alat-alat batu yang sama yang telah digunakan untuk memotong hewan," tambahnya. Dengan kata lain, daging hewan dan manusia diperlakukan dengan cara yang sama oleh orang Inggris purba.

"Mereka ditemukan di gua pada 1980-an, sebuah penemuan yang menjadi berita utama nasional ketika terungkap bahwa sisa-sisa (fosil), memiliki pola bekas luka yang menunjukkan bahwa mereka telah menjadi korban kanibalisme," tulis McKie.

Penanggalan radiokarbon menunjukkan bahwa manusia prasejarah di Inggris, telah menggunakan gua Gorge selama lebih dari 2.000 tahun silam, termasuk beberapa abad di mana negara itu tertutup lapisan es.

Pada masa itu, diperkirakan bahwa manusia prasejarah merupakan pemburu-pengumpul nomaden, yaitu individu yang kuat dan relatif bergizi baik. "Mereka mengikuti kawanan kuda liar untuk dimangsa yang kemudian berkeliaran di Eropa," imbuhnya.

Baca Juga: Manusia Cheddar: Leluhur Orang Inggris Berkulit Gelap dan Bermata Biru

Tulang belulang yang ditemukan sejumlah ahli untuk mengungkap korban kanibalisme di Inggris. (Flickr)

Bello meyakini bahwa masing-masing set fosil telah ditutupi dengan tanda yang menunjukkan bahwa mereka telah menjadi sasaran pemotongan yang komprehensif sesama manusia, dengan semua otot dan jaringan dilucuti dari tubuh mereka," katanya. 

Para ahli telah berasumsi dari hasil temuannya, menunjukkan sikap kanibal yang dilakukan berdasar pada bentuk ritual yang melibatkan memakan potongan kecil daging kerabat (sesama manusia), bukan sebagai sumber nutrisi, tetapi sebagai tindakan penghormatan.

Para ahli lainnya, berpendapat bahwa itu merupakan bentuk krisis pangan, dimana semua sumber makanan lain telah menghilang, sehingga kanibalisme terjadi dimana sesama rekan pemburu saling memangsa satu sama lain.

"Mereka menanggalkan semua massa otot. Bagian otak tampaknya telah diambil begitu juga dengan lidah dan mungkin juga mata, turut diambil untuk dimakan," tutur Bello dalam tulisan McKie.

Sisa-sisa tulang manusia agaknya dibuang begitu saja, dengan cara yang sama seperti tulang hewan, dengan dibuang ke satu lubang yang kemudian ditemukan oleh para arkeolog dan ditelaah oleh paleoantropolog. 

Baca Juga: Temuan Fosil Terbaru di Amerika Buktikan Kanibalisme Dinosaurus