Indonesia dan 17.000 Pulau Imajinasi di Frankfurt Book Fair 2015

By , Jumat, 16 Oktober 2015 | 12:00 WIB

Indonesia mendapat kehormatan besar setelah terpilih sebagai tamu kehormatan dalam pameran buku terbesar di dunia, Frankfurt Book Fair 2015. 

Frankfurt Book Fair (FBF), merupakan ajang tahunan bagi lebih dari 100 negara di dunia untuk menampilkan buku-buku terbaik mereka. FBF diadakan pertama kali sekitar abad ke-15, tak lama setelah Guttenberg menemukan mesin cetak.

Setiap tahun, FBF memilih satu negara untuk mempertontonkan industri literasi dan kebudayaannya sebagai Guest of Honor, atau Tamu Kehormatan. Setelah bertahun-tahun berpartisipasi di kegiatan itu, kini Indonesia berkesempatan untuk menampilkan diri sebagai Tamu Kehormatan pada FBF tahun ini.

Indonesia menampilkan sekitar 270 buku karya penulis Indonesia diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, Jerman, serta bahasa asing lain. (BBC Indonesia)
!break!

Indonesia mengusung tema 17.000 Islands of Imagination dalam FBF tahun ini. Stan utama seluas lebih dari 2.000 meter persegi disulap menjadi tujuh pulau besar yang merepresentasikan Indonesia, mulai dunia perbukuan, dongeng anak, naskah kuno maupun teknologi digital, hiburan musik maupun film, sampai rempah makanan.

Dikutip dari CNN Indonesia, dalam pembukaan FBF 2015, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan menyampaikan melalui pidatonya, Indonesia mendapat kesempatan baik dengan menjadi Tamu Kehormatan Frankfurt Book Fair 2015. 

“Indonesia sadar bukan negeri yang dikenal terutama di dunia literasi. Karena itu Indonesia ingin melumat batas dan sekat,” ujarnya.

Kolaborasi Sastra, Budaya dan Kuliner

Di Frankfurt Book Fair 2015, Indonesia menampilkan sekitar 270  buku karya penulis Indonesia diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, Jerman, serta bahasa asing lain.

Berbagai rempah-rempah yang dipajang bisa disentuh dan dihirup aromanya oleh pengunjung. (BBC Indonesia)

“Tradisi bercerita lisan kita yang sudah berlangsung berabad-abad dan karya-karya literatur kita hanya sedikit dikenal di Eropa. Melalui pameran ini, kita akan berdialog dengan publik internasional untuk memperkenalkan keduanya,” kata Goenawan Mohamad, Ketua Komite Nasional Indonesia seperti yang dilansir dari BBC Indonesia.!break!