Stan Indonesia di FBF tak hanya menampilkan buku karya penulis Indonesia saja, ada berbagai pertunjukan kesenian, budaya literasi lisan, bahkan rempah-rempah khas Indonesia.
Untuk menampilkan kekayaan sastra dan budaya Indonesia, didatangkan 75 penulis, 60 penampil pertunjukan, dan 20 koki yang akan mengisi kurang lebih 500 acara di dalam lokasi pameran dan acara di berbagai kota Jerman.
Salah satu penulis Indonesia yang hadir adalah Ahmad Tohari, penulis novel terkenal Ronggeng Dukuh Paruk.
Bagi Tohari, partisipasi khusus Indonesia di pekan raya buku internasional di Frankfurt mencerminkan keseriusan pemerintah terhadap sastra di Indonesia.
Kehadiran Indonesia sebagai Tamu Kehormatan dalam Pekan Raya Buku Frankfurt atau Frankfurt Book Fair di Jerman dilihat sebagai salah satu jalan untuk membawa lebih banyak karya-karya penulis Indonesia ke pentas dunia.
“Tentu saja semua penulis membawa misi masing-masing untuk mendukung keikutsertaan Indonesia ini. Tapi saya sendiri merasa bertugas untuk memperkenalkan buku saya dan buku teman-teman untuk diterjemahkan ke dalam bahasa mana saja," tuturnya.!break!
Bukan Tujuan Akhir
Ketua Komite Nasional Indonesia untuk Pekan Raya Buku Frankfurt, Goenawan Mohamad, menegaskan bahwa tujuan yang ingin dicapai sebenarnya masih ada di depan.
Dilansir dari BBC Indonesia, pria yang akrab disapa GM ini mengatakan, “Ini hanya batu loncatan saja, tujuan terakhir adalah bangkitnya literasi di Indonesia.”
"Hal itu perlu usaha tambahan. Setelah di sini kan ada orang tertarik, penjual buku dan hak cipta dan perhatian pada buku sastra Indonesia besar, maka ada stimulasi di Indonesia bersamaan dengan kampanye membaca yang dilakukan oleh Menteri (Pendidikan Dasar dan Menengah dan Kebudayaan) Anies Baswedan."
Frankfurt Book Fair 2015 dibuka tanggal 13 Oktober 2015 dan akan berlangsung hingga Minggu 18 Oktober 2015.