Ditemukan! Gunung Api Es di Permukaan Pluto

By , Jumat, 13 November 2015 | 16:00 WIB

Tapi di dunia tanpa cuaca seperti di Bulan, ada banyak kawah yang tetap terpatri di sana. Sebagian lagi hilang oleh aliran vulkanik.  Di Pluto, kawah ini menghilang oleh lelehan es nitrogen, metana dan senyawa kimia lainnya. Es yang mengalir di permukaan Pluto, berasal dari pemanasan internal yakni peluruhan elemen yang tersisa dari kelahiran Pluto 4,5 miliar tahun lalu.  Dengan cara inilah Pluto menjaga kehangatan yang membuat es dapat tetap mengalir di permukaan planet kerdil tersebut.

Ketiadaan kawah di Dataran Sputnik jelas merupakan kejanggalan. Apakah babak baru aktivitas geologi di area tersebut baru terjadi setelah hiatus panjang setelah seluruh aktivitas geologi di masa lalu berhen?

Ternyata tidak demikian. Data kawah yang dikirim New Horizons mengungkap kehadiran area perantara yang usianya “setengah baya” di Pluto. Artinya, Dataran Sputnik bukanlah anomali dan Pluto tetap aktif secara geologi selama 4 miliar tahun ini.

Dari hasil papasan dekat New Horizons, para geolog berhasil memetakan setidaknya lebih dari 1000 kawah berbagai ukuran di Pluto. Jumlah kawah yang diamati New Horizons dalam satu kali papasan dekat dengan Pluto, jauh lebih banyak dari jumlah obyek Sabuk Kuiper yang sudah didaftarkan dalam katalog.!break!

Kerangka Pembentuk Tata Surya

Implikasi dari mempelajari kawah di Pluto akan dapat memberi pemahaman lain terkait pembentukan area terluar Tata Surya. Selain itu, pencacahan kawah Pluto juga memberi pemahaman terkait struktur Sabuk Kuiper.

Ukuran Kawah di Pluto. (NASA/Johns Hopkins University Applied Physics Laboratory/Southwest Research Institute)

Kelangkaan kawah kecil di Pluto dan Charon, menunjukkan bahwa Sabuk Kuiper hanya memiliki sedikit obyek kecil dibanding prediksi pemodelan yang dilakukan para astronom. Dengan demikian, muncul keraguan pada model pembentukan Sabuk Kuiper yang sudah ada selama ini. Teori yang ada saat ini menyatakan, semua benda di Sabuk Kuiper terbentuk dari akumulasi benda-benda kecil yang berukuran kurang dari 2 km.

Kelangkaan kawah kecil di Pluto dan Charon justru mendukung model pembentukan yang menyatakan kalau benda-benda di Sabuk Kuiper yang berukuran puluhan km itu ketika terbentuk sudah memiliki ukuran yang hampir sama dengan ukurannya saat ini. Fakta menarik ini tentunya akan segera bisa diketahui lebih jauh ketika New Horizons berpapasan dengan obyek Sabuk Kuiper 2014 MU69.

Keanehan Satelit Pluto

Selain aktivitas geologi, hal menarik lainnya datang dari satelit-satelit Pluto. Pasangn Pluto dan Charon membentuk sistem berdua dan yang bergerak mengeliling pusat massa di antara mereka. Selain itu, seperti pada umumnya satelit di Tata Surya, Pluto dan Charon juga terkunci secara gravitasi. Dengan kata lain, hanya satu sisi wajah Charon yang bisa dilihat dari Pluto.

Charon, satelit yang satu ini juga sama menariknya dengan Pluto, planet yang dikitarinya. Charon, memiliki dua wajah. Daerah belahan utara yang kasar, dengan area yang dikenal dengan nama informal Mordor Macula. Di sisi lain, belahan selatan Charon justru lebih mulus dengan ngarai yang membentang memisahkan belahan utara dan selatan. Tidak ada aktivitas internal di Charon. Tidak ada gunung api es seperti di Tombaugh Regio.!break!