Ilmuwan Kembangkan Teknologi Penyimpanan Data Menggunakan DNA

By Maria Gabrielle, Sabtu, 4 Desember 2021 | 07:00 WIB
Ilustrasi DNA. (Pixabay)

Baca Juga: Elon Musk Sebut Cip Otak Buatannya Bisa Mengakhiri Bahasa Manusia

Nicholas Guise dari Georgia Tech Research Institute. (SEAN MCNEIL)

Namun karena ini adalah prototipe, belum semua sumur mikro terhubung. Ini berarti jumlah total data DNA yang dapat ditumbuhkan dengan cip khusus kurang dari apa yang dapat diproduksi oleh perusahaan sintesis pada cip komersial.

Kendati demikian, Dr Guise menjelaskan ketika semuanya berjalan, hal tersebut akan berubah. Hingga saat ini rekor untuk penyimpanan data digital DNA adalah sekitar 200 megabyte, dengan sintesis tunggal berlangsung sekitar 24 jam. Namun teknologi baru dapat menghasilkan 100 kali lebih banyak data DNA dalam jumlah waktu yang sama.

Mahalnya biaya penyimpanan data pada DNA sejauh ini membatasi teknologi untuk mendapatkan pelanggan. Tim di GTRI yakin pekerjaan mereka dapat membantu membentuk kembali kurva biaya. Kini mereka telah bermitra dengan dua perusahaan biotek asal California Twist Bioscience dan Roswell Biotechnologies untuk membuat demonstrasi teknologi komersial.

“(Teknologi ini) hanya menghabiskan banyak uang untuk menulis DNA sekali di awal dan kemudian membaca DNA di akhir. Jika kita bisa menyesuaikan harga dengan kompetitif, dibandingkan dengan harga menulis data secara magnetis, biaya menyimpan dan memelihara informasi di DNA selama bertahun-tahun harusnya lebih rendah," pungkas Nicholas Guise.