Nationalgeographic.co.id—Sebuah penelitian di jurnal Nature, Communications Earth & Environment yang dipublikasikan Kamis (09/12/2021) mengungkap peristiwa tsunami yang terlupakan dalam catatan sejarah Cile. Bencana itu terjadi karena gempa bumi yang sangat dahsyat di lepas pantai selatan hingga tengah negara tiga benua itu sekitar 1737.
Sebelumnya para ilmuwan mengungkap Cile tercatat terkena tsunami paling dahsyat selama tiga kali dalam catatan sejarah sejak 1670-an, termasuk gempat bumi berkekuatan 9,5 SR pada 1960. Artinya, jika ditambah dengan temuan terbaru ini, para peneliti menyimpulkan, tsunami yang menghantam Cile terjadi rata-rata dalam rentang 130 tahun.
Menurut para peneliti, temuan ini menambahkan daftar betapa seringnya pantai di Cile sering dihantam tsunami. Sehingga dapat menjadi prediksi untuk menjadi mitigasi masyarakat setempat.
Penelitian yang dipimpin oleh Emma Hocking Department of Geography and Environmental Sciences, Northumbria University, Inggris, mendapatkan keberadaan terjangan tsunami di masa lalu berdasarkan analisis terhadap 130 inti sedimen yang diambil.
Dari sampel itu, terbukti adanya lapisan pasir yang tersebar luas yang berasal dari waktu yang sama dengan gempa, dan sangat mirip dengan endapan yang dibuat oleh gelombang tsunami dari daerah lain. Lapisan pasir ini memanjang secara lateral yang bertepatan dengan penurunan disemetri tiba-tiba.
Ada pula temuan campuran spesies ganggang laut dan air tawar, serta bukti adanya penurunan tanah. Temuan ini bisa mengungkap adanya peristiwa yang bukan disebabkan badai, banjir sungai, atau tsunami yang dihasilkan dari jarak jauh sebagai penyebab endapan pasir.