Kesalahan Fatal Tembok Besar Tiongkok Menyebabkan Kejatuhan Dinasti

By Sysilia Tanhati, Sabtu, 11 Desember 2021 | 16:00 WIB
Tembok Besar dibangun di beberapa titik di mana geografinya tidak terlalu menantang untuk dilintasi tentara. Ini menjadi penyebab kejatuhan dinasti. (JLB1988)

Nationalgeographic.co.id - Tembok Besar Tiongkok dibangun selama dua milenium untuk memperkuat perbatasan utara Tiongkok. Tembok raksasa ini terbuat dari beberapa dinding yang tumpang tindih yang sejajar satu sama lain.

Secara kolektif, salah satu dari tujuh keajaiban dunia ini membentang lebih dari 21.000 kilometer, lebih dari setengah keliling Bumi. Namun apakah tembok yang panjang ini, dengan ketinggian rata-rata 7,8 meter, benar-benar melindungi Tiongkok dari dunia luar?

Jawabannya sangat tergantung pada bagaimana Anda mendefinisikan keberhasilan dan kegagalan tembok itu. Orang Tiongkok membangun tembok sebagai mahakarya arsitektur pertahanan. Sementara tentara Tiongkok, yang mengendalikan tembok ini, membantu menggagalkan serangan musuh. Berkat para tentara, Tembok Besar sama sekali tidak bisa ditembus. Dengan kata lain, terkadang itu membantu melindungi Tiongkok dan terkadang tidak.

Di sisi lain, Tembok Besar juga merupakan bukti kejayaan Kekaisaran Tiongkok, keahlian arsitektur dan kecakapan Teknik. Bahkan Partai Komunis yang berkuasa telah mengadopsi tembok sebagai simbol patriotik.

Baca Juga: Saat Kebiri Jadi Alat untuk Mendapatkan Posisi Kasim di Tiongkok

Orang Tiongkok mulai membangun tembok di ujung utara negara itu sekitar tahun 700 SM. Akan tetapi, proyek ini baru benar-benar dikerjakan setelah Qin Shi Huang menyatukan negara-negara Tiongkok yang bertikai pada tahun 221 SM.

Ia mengarahkan para petani untuk menghubungkan benteng-benteng yang sudah ada sebelumnya. Tujuannya untuk melindungi kerajaannya yang sedang berkembang dari berbagai suku nomaden di wilayah Mongolia.

Menara suar berfungsi untuk mengirim pesan tentang serangan musuh. (MaiBaum27)

Kaisar selanjutnya memperluas dan memperkuat tembok, menambahkan menara suar, yang berfungsi untuk mengirim pesan tentang serangan musuh. Baru pada tahun 1300-an tembok ini diselesaikan, sama seperti yang dapat kita lihat sekarang ini.

Tembok itu membantu Kekaisaran Tiongkok mempersiapkan invasi, mengulur waktu bagi pasukan Tiongkok bergerak. Menurut buku The Great Wall of China From History to Myth, tembok ini juga digunakan untuk memerangkap musuh. Pada 1428, misalnya, seorang jenderal Tiongkok berhasil memaksa tentara Mongol ke tembok. Tentara Mongol pun terjebak tanpa jalan keluar dan dikalahkan.

Namun Tembok Besar ternyata tidak menjamin keamanan, berlawanan dengan tujuan awal pembangunannya. Ada beberapa bagian di mana tembok tidak saling menyambung. Tembok ini awalnya digunakan untuk memperkuat pertahanan di mana geografinya tidak terlalu menantang untuk dilintasi tentara. Jadi hanya dibangun di beberapa titik saja. Ini memudahkan penyusup untuk masuk melalui titik tertentu yang lemah. Salah satu kegagalan tembok yang paling terkenal yang menyebabkan kejatuhan dinasti.

“Tembok ini memberikan sedikit perlindungan atau bahkan tidak sama sekali bagi Dinasti Ming yang paling berjasa dalam pembangunan,” kata Julia Lovell. Ia merupakan profesor sejarah dan sastra Tiongkok modern di Birkbeck, University of London.