Seorang jenderal Tiongkok berkhianat dengan membuka gerbang untuk membiarkan pasukan Manchu masuk. Manchu berkuasa dan mendirikan dinasti Qing pada tahun 1644, yang berlangsung hingga tahun 1912.
Baca Juga: Penemuan Mumi Perempuan Singkap Gaya Hidup Zaman Dinasti Ming
Karena kesalahahan fatal, Tembok Besar dianggap sebagai "kebodohan strategis yang sangat mahal," kata Lovell. Ini terjadi di abad ke-19.
Persepsi negatif ini bertahan cukup lama. Bayangkan berapa banyak orang dan tenaga yang dikeluarkan untuk membangun tembok ini selama bertahun-tahun. Namun pada akhirnya menjadi simbol kejatuhan dinasti.
Namun di tahun 1912 dilakukan rehabilitasi untuk ‘nama baik’ Tembok Besar Tiongkok. Saat itu, revolusi nasionalis menggulingkan kaisar Qing terakhir dan mendirikan sebuah republik.
Para pemimpin baru mencari cara untuk menyatukan negara yang luas dengan banyak budaya yang berbeda. Mereka mencari-cari simbol untuk menciptakan identitas nasional baru.
Tembok Besar adalah contoh sempurna dari apa yang dapat dicapai melalui persatuan. Ini merupakan salah satu proyek konstruksi terbesar di dunia yang dibangun oleh para pekerja keras Tiongkok.
Ketika komunis mengambil alih pada tahun 1949, narasi yang sama cocok dengan ideologi politik mereka. Keberhasilan tembok modern terletak pada nilai simbolis yang sama.
Simbolisme Tembok Besar Tiongkok sangat penting. Ini adalah kekuatannya yang nyata dan abadi.