Melalui Pendekatan Smart City, Kabupaten Simalungun Siap Bangkitkan Sektor Pariwisata

By Tim Konten, Selasa, 14 Desember 2021 | 11:07 WIB
Pemandangan Bukit Indah Simarjarunjung (BIS), Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. (Dok. Kemenkominfo)

Nationalgeographic.co.id – Ketika berbicara soal tempat wisata ikonik di Sumatera Utara, hampir semua orang tertuju pada Danau Toba. Namun, di sekitar sana, ada satu lokasi yang tidak kalah menarik untuk dikunjungi, yaitu Kabupaten Simalungun.

Kabupaten yang menempati wilayah pesisir terpanjang Danau Toba tersebut menawarkan pemandangan alam yang dapat memikat hati para wisatawan.

Sebut saja pemandangan wisata alam Bukit Indah Simarjarunjung (BIS) yang dibangun sejak 2016. Dari bukit tersebut, wisatawan dapat melihat pemandangan cantik Danau Toba dari sudut pandang yang lebih luas.

Selain itu, Kabupaten Simalungun memiliki Kebun Teh Sidamanik yang merupakan kebun teh terbesar ketiga di Sumatera. Memiliki luas 8.378 hektare, Kebun Teh Sidamanik menjadi salah satu produsen sekaligus destinasi agrowisata terbesar.

Baca Juga: Ahli Ungkap Rahasia Geologi Danau Toba, yang Terbesar di Asia Tenggara

Beralih ke dataran yang lebih rendah, terdapat Kota Parapak yang lokasinya tepat berada di tepi Danau Toba. Kota indah tersebut menjadi akses utama ke Pulau Samosir yang berada di tengah Danau Toba.

Dengan beragam keunikan dan potensi wisata yang besar, tidak heran apabila Kabupaten Simalungun disebut-sebut sebagai berlian yang terpendam oleh Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga.

“Simalungun itu seperti berlian, tetapi masih perlu sentuhan dan pembenahan. Salah satu potensi Simalungun adalah memiliki pesisir terpanjang di kawasan Danau Toba. Ketika bisa bersinergi dengan program pemerintah, Simalungun akan menjadi sempurna,” ujarnya, Senin (13/4/2021).

Pembangunan wilayah dengan pendekatan smart city menjadi salah satu jalan yang ditempuh Kabupaten Simalungun untuk menggenjot sektor pariwisata.

Baca Juga: Menjelajahi Pulau Samosir, Jantung Budaya Batak Toba

Pada Gerakan Menuju Smart City 2021, Kabupaten Simalungun menjadi salah satu kabupaten yang mendapat bimbingan untuk menyusun rencana pembangunan wilayah berbasis smart city.

Untuk diketahui, Gerakan Menuju Smart City merupakan program yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) yang bergulir sejak 2017.

“Melalui upaya pembangunan smart city ini, saya berharap adanya peningkatan kualitas pelayanan publik maupun peningkatan pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang sudah ada di daerah,” ujar Radiapoh.

Kota Parapak di Kabupaten Simalungun menjadi akses utama ke Pulau Samosir. (Dok. Kemenkominfo)

Pada kesempatan tersebut, Radiapoh pun mencontohkan upaya yang telah dilakukan pihaknya dalam meningkatkan fasilitas dan sarana di lokasi wisata Kebun Teh Sidamanik.

Baca Juga: Gerakan Menuju Smart City 2021 Difokuskan untuk Pengembangan 10 Kawasan Wisata Prioritas

Sebagai salah satu tempat wisata favorit, Kebun Teh Sidamanik bisa dibanjiri ribuan pengunjung setiap akhir pekan. Namun, fasilitas seperti rest area, tempat parkir, dan sistem keamanan di lokasi wisata tersebut belum cukup memadai.

Pemerintah Kabupaten Simalungun pun berkolaborasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) membangun infrastruktur jalan dan fasilitas wisata, termasuk di Kebun Teh Sidamanik.

Selain itu, pembenahan di sektor pariwisata juga dilakukan dengan membentuk karakter masyarakat setempat agar sadar pariwisata. Pembinaan dilakukan melalui Kelompok Sadar Wisata (Darwis).

Pentingnya kolaborasi dari berbagai pihak

Kabupaten Simalungun menjadi salah satu contoh inisiatif berbasis smart city yang dilakukan pemerintah pusat dan daerah untuk membangkitkan pariwisata nasional. Inisiatif tersebut tentu membutuhkan kolaborasi dengan berbagai pihak.

Baca Juga: Kemenkominfo Fokuskan Gerakan Menuju Smart City 2021 untuk Dukung Realisasi 10 Destinasi Wisata Prioritas

Selain dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah juga perlu berkolaborasi dengan pelaku bisnis dan masyarakat setempat.

Potensi kolaborasi tersebut akan dibahas secara detail pada acara Penutupan Gerakan Menuju Smart City 2021 yang akan diselenggarakan di ICE BSD, Selasa (14/12/2021).

Acara tersebut dihadiri seluruh pemangku kepentingan pariwisata dan smart city di Indonesia. Para pemangku kepentingan juga didorong untuk berdiskusi mengenai potensi kolaborasi yang bisa dilakukan di antara satu sama lain.

Jika ingin mengetahui apa saja kolaborasi yang dapat dilakukan dan bagaimana pendekatan smart city dapat membangkitkan kembali pariwisata di Indonesia, Anda dapat menonton acara tersebut secara online melalui tautan ini.