Narsisme, Suatu Epidemi Modern

By , Selasa, 22 Maret 2016 | 11:00 WIB

Munculnya individualisme (dengan fokus pada diri dan perasaan batin) dan penurunan norma-norma sosial yang disertai modernisasi masyarakat, menjadikan masyarakat dan keluarga tidak lagi mampu memberikan dukungan yang sama bagi individu seperti dulu.

!break!

Penelitian telah menunjukkan bahwa yang tertanam dalam jaringan sosial - misalnya, yang terlibat aktif dalam komunitas, dan terhubung dengan teman-teman atau keluarga - memiliki manfaat kesehatan besar.

Armin Weigel/dpa/Corbis

Kemajuan teknologi dan pengembangan situs jejaring sosial yang sangat populer, seperti Facebook, mengubah cara menghabiskan waktu luang kita dengan berkomunikasi. Saat ini, ada hampir 936 juta pengguna Facebook aktif setiap hari di seluruh dunia. Kecanduan internet adalah daerah baru studi dalam kesehatan mental dan penelitian cross-sectional terbaru. Hasil penelitian terbru menunjukkan bahwa kecanduan Facebook sangat terkait dengan perilaku narsis dan rendah diri.

(Baca : Bos Perlu Sedikit Narsis)

Jadi apa yang bisa kita lakukan?

Suadah ada pengobatan untuk gangguan kepribadian narsistikl dan ini termasuk farmakoterapi dan psikoterapi. Meditasi juga telah terbukti memiliki efek positif pada kesehatan mental. Penelitian lebih lanjut, bagaimanapun, diperlukan pada efektivitas berbagai perawatan.

Jadi apa yang bisa kita lakukan tentang semua ini dan bagaimana kita dapat hidup bahagia dan bermakna ? Salah satu penelitian terbesar tentang kebahagiaan dilakukan oleh sekelompok peneliti Harvard yang mengikuti kelompok besar orang selama periode 75 tahun. Apa yang mereka temukan sangat mengejutkan, bahwa ketenaran dan uang yang bukanlah rahasia kebahagiaan. Sebaliknya, hal yang paling penting dalam hidup dan prediktor terbesar kepuasan adalah memiliki hubungan yang kuat dan salingmendukung .

Jadi mungkin saatnya untuk istirahat dari smartphone, mematikan komputer Anda dan bertemu dengan satu atau dua teman. Mungkin, Anda akan merasa sedikit lebih baik.