Cegah Lonjakan Traffic Jelang Nataru, Kemenkominfo Tambah Kapasitas Internet hingga 20 Persen

By Fathia Yasmine, Rabu, 15 Desember 2021 | 16:28 WIB
Dialog Produktif KPCPEN: Melihat Kesiapan Jaringan Internet Akhir Tahun, Selasa (14/12/2021). (Dok. KPCPEN)

Nationalgeographic.co.id – Pemerintah melalui Kementerian Informasi dan Komunikasi (Kemenkominfo) berkomitmen menambah kapasitas internet hingga 13-20 persen jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kemenkominfo Ismail menyatakan, jika dibandingkan dengan hari biasa, penggunaan internet pada masa Nataru dapat bertambah dua kali lipat.

Hal tersebut dikemukakan Ismail dalam Dialog Produktif KPCPEN "Melihat Kesiapan Jaringan Internet Akhir Tahun", Selasa (14/12/2021).

Guna menjaga kestabilan koneksi internet, pihaknya telah bekerja sama dengan penyedia telekomunikasi untuk menguatkan layanan internet di area permukiman dan residensial.

“Peningkatan kapasitas (internet dilakukan) agar tidak terjadi layanan yang terputus, karena banyak orang melakukan akses pada saat bersamaan (jelang Nataru). Sehingga diantisipasi dengan koordinasi untuk penambahan kapasitas di area-area yang tinggi traffic-nya,” kata Ismail.

Baca Juga: Menantang Teori Terbesar Einstein dengan Bintang Ekstrem, Hasilnya?

Upaya tersebut diharapkan mampu memudahkan aktivitas digital sekaligus mengurangi mobilitas masyarakat di tengah pandemi Covid-19.

Menanggapi hal tersebut, Executive General Manager Decision Support System Telkom Abdi Mulyanta dalam kesempatan yang sama menyatakan, kenaikan traffic penggunaan internet jelang Nataru ikut disebabkan karena adanya penambahan jumlah pelanggan.

Agar masyarakat dapat terus menikmati internet tanpa kendala, Telkom ikut melakukan peningkatan bandwidth sekaligus menyiapkan posko Nataru.

“Disiapkan peningkatan bandwidth dan posko Nataru untuk pastikan layanan tetap prima,” katanya.

Posko Nataru, lanjutnya, akan mengawal titik pusat keramaian dan kantor pemerintahan. Utamanya bandara, rest area, pelabuhan, tempat wisata, dan lokasi berkumpulnya warga. Sedangkan secara infrastruktur, pihaknya melakukan penambahan kabel, BTS, dan penambahan akses.

Baca Juga: Temuan Anting Emas Diduga Hadiah Kaisar Bizantium Kepada Suku Viking

Guna menekan angka mobilitas, Abdi juga menyebutkan bahwa Telkom akan menyiapkan paket internet spesial mulai 22 Desember 2021.

“Paket-paket Nataru juga akan diluncurkan mulai 22 Desember 2021 agar pelanggan lebih betah di rumah,” lanjutnya.

Daerah 3T dapat perhatian lebih

Di samping mengoptimalkan koneksi internet jelang Nataru, Ismail menyatakan bahwa pemerintah juga terus menuntaskan proyek internet di kawasan Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal (3T).

“Daerah 3T menjadi fokus pemerintah,” tegasnya.

Baca Juga: Inilah Wujud Pena Tinta Tertua Sedunia Berusia Satu Milenium

Selain itu, dilakukan juga berbagai penguatan infrastruktur lain mencakup pembangunan jaringan backbone dengan Palapa Ring, satelit multifungsi, hingga percepatan literasi digital.

Menurutnya, literasi digital penting digalakkan mengingat aktivitas di ruang digital menjadi hal yang jamak dilakukan di era pandemi. Bahkan, transformasi digital menjadi salah satu agenda dalam presidensi Indonesia di forum G20.

“Dari Kemenkominfo terdapat tiga pilar yang digerakkan untuk menuntaskan pemahaman digital agar penggunaan internet menjadi lebih produktif,” paparnya.

Ketiga pilar tersebut adalah program literasi bagi kelompok masyarakat yang belum memahami literasi digital, peningkatan kompetensi bagi kelompok medium dengan melalui digital talent scholarship, serta digital literacy academy bagi para pemimpin kementerian atau lembaga termasuk BUMN dan sebagainya.

Baca Juga: Tsunami Cile Abad Ke-18 yang Terlupakan Ubah Hitungan Prediksi

Lewat ketiga pilar tersebut, Ismail berharap, masyarakat Indonesia dapat lebih siap menghadapi era digital sehingga hasilnya dapat bermanfaat bagi banyak orang.

“Sangat penting untuk kita tingkatkan (literasi digital) karena ini dapat membangun kesiapan (surviving) terhadap (berbagai) kondisi. Baik untuk ekonomi, kesehatan, pendidikan dan semua sektor yang kita pindahkan ke ruang digital,” ungkapnya.