Memilah Fakta dan Dugaan di Balik Jatuhnya EgyptAir

By , Kamis, 26 Mei 2016 | 10:00 WIB

Sementara, publikasi yang dirilis Aviation Herald menyebutkan detektor asap menangkap adanya asap dari salah satu toilet dan jendela di bagian kokpit.

Pernyataan bertolak belakang

Ketika otoritas di Mesir menyatakan tidak setuju dengan dugaan EgyptAir 804 meledak di udara, sekalipun bukti mengindikasikan demikian, perdebatan pun semakin menajam.

Debat itu terkait dugaan pesawat terbang ke arah yang tak menentu.

Menteri Pertahanan Yunani Panos Kammenos mengungkapkan pesawat semoat terpantau terbang berbelok 90 derajat, lalu berputar 360 derajat sebelum hilang dari radar.

Namun Mesir membantah ini. Ehab Azmy, Kepala layanan navigasi udara Mesir menyebutkan pesawat tidak kehilangan arah atau pun ketinggian sebelum menghilang dari radar.

Azmy menyebut pesawat tetap terbang dalam ketinggian normal, 37,000 kaki ketika terpantau terakhir kali.

Mesir juga membantah laporan yang menduga pilot sudah mengirimkan sinyal darurat kepada pengawas penerbangan Mesir, terkait upaya memadamkan api di kabin.

Dugaan terorisme

Dugaan ini adalah yang pertama kali muncul saat diketahui kapal itu telah tenggelam di Laut Tengah.

Namun hingga berselang hampir satu minggu, tak ada satu pun kelompok teroris yang mengeluarkan klaim bahwa mereka yang melakukan serangan.

Di awal kejadian, Menteri Penerbangan Mesir Sherif Fathi mengungkapkan kemungkinan terorisme merupakan indikasi terbesar penyebab kecelakaan, dibanding kerusakan mesin.