Monyet-Monyet 'Balas Dendam' dengan Membantai '200 Anak Anjing'

By Utomo Priyambodo, Rabu, 22 Desember 2021 | 08:00 WIB
Ilustrasi monyet-monyet. (Anna Holzner/Universitat Leipzig)

Mencuri anak-anak anjing bukanlah tindakan yang langka bagi monyet-monyet ini. Di daerah tersebut, monyet-monyet diketahui kerep menculik anak-anak anjing dan membawanya ke tempat-tempat tinggi, tempat mereka tinggal, untuk "merawat mereka". Sayangnya bagi para anjing, monyet-monyet adalah pemilik yang mengerikan dan tidak mengerti kebutuhan makanan dan minuman hewan peliharaan barunya yang kelaparan atau mencoba melarikan diri sehingga jatuh ke tanah.

"Insiden seperti itu telah terjadi selama tiga bulan terakhir. Kedua monyet ini datang ke desa kami. Mereka membawa anak-anak anjing bersama mereka ke atap rumah atau ke tempat lain di ketinggian," kata penduduk desa Radhakishan Sonawane seperti dilansir IFL Science.

"Pada ketinggian seperti itu, anak-anak anjing ini tidak mendapatkan makanan atau air. Oleh karena itu mereka mati secara alami berkali-kali. Namun terkadang mereka jatuh dari ketinggian dan mati. Lebih dari 200 anak anjing telah kehilangan nyawa mereka di desa kami.

Baca Juga: Pertama Kalinya, Simpanse dan Gorila Terlihat Berperang di Alam Liar

Sejak saat itu, sejumlah foto dan video muncul memperilahatkan serangan yang mengerikan. Dalam banyak foto dan video itu tampak monyet-monyet tersebut menculik anjing-anjing kecil dan membawanya ke tempat-tempat tinggi. Menurut penduduk setempat, monyet-monyet tersebut telah membunuh hampir semua anjing di desa itu, dan para pemiliknya merasa kehilangan.

Berbicara dengan Gizmodo tahun lalu, Lektor Antropologi di SUNY Buffalo, Stephanie Poindexter, menyatakan bahwa para primata mampu membalas dendam, dan lebih cenderung menargetkan hewan-hewan yang menyerupai citra penyerang mereka.

"Jelas kita tidak dapat mengetahui niat mereka (monyet-monyet itu), karena kita tidak dapat menanyakan apa yang mereka rencanakan atau mengapa mereka melakukannya. Tetapi dalam penelitian primata di penangkaran, dalam kelompok sosial di kebun binatang, kami telah melihat bahwa ketika seekor (primata) diserang dengan cara tertentu, kemungkinan mereka (para primata itu) menyerang seseorang yang terkait dengan agresornya jadi lebih tinggi," papar Poindexter.