Kisah Pria yang Selama Delapan Tahun Mencari Bitcoinnya di TPA Sampah

By Utomo Priyambodo, Kamis, 23 Desember 2021 | 09:00 WIB
Ilustrasi TPA. (vchal/Getty Images/iStockphoto)

Setelah percakapan itu, Howells menyerah pada kenyataan bahwa hartanya itu tidak akan pernah ditemukan kembali. Namun segera setelah itu, dia memulai pencarian sendiri dan masih percaya bahwa ada harapan drive tersebut dapat dijangkau dan dibaca dalam kondisi yang mungkin memburuk.

Dalam upaya terakhir, dia sekarang telah merekrut penduduk kota setempat untuk bergabung dalam perburuan, dengan janji akan membagi jutaan dolar AS jika pencarian tersebut membuahkan hasil.

Namun berdasarkan laporan CNBC pada Desember 2021 ini, Dewan Newport yang mengatur wilayah tersebut tidak memberikan izin kepada Howells untuk melakukan pencarian besar-besaran itu. Potensi kerusakan ekologis yang bisa ditimbulkan dan ketidakpastian bahwa hard drive itu ada di sana, membuat dewan setempat tidak akan memberikan izin.

Baca Juga: Tempat Pembuangan Sampah Ini Jadi Lokasi Tambang Fosil Primata Purba

Jika Howells tidak dapat menemukan drive tersebut, apa mau dikata, Bitcoin itu akan hilang selamanya.

Seperti kebanyakan mata uang kripto, Bitcoin tidak dapat dilacak dan Anda tidak dapat memback-up dompet Anda di hari-hari awal penambangan. Kondisi ini telah menyebabkan skenario yang tidak menguntungkan ketika orang-orang kehilangan drive fisik yang menyimpan mata uang kripto tersebut.

Kasus Howells yang kehilangan hard drive-nya adalah salah satu contoh apesnya. Kasus apes lainnya adalah seorang pria yang lupa kata sandi untuk membuka dompet elektronik yang menyimpan Bitcoin-nya yang senilai 240 juta dolar AS.

Baca Juga: Vila di Bali Dibeli dengan Bitcoin