Kisah Pria yang Selama Delapan Tahun Mencari Bitcoinnya di TPA Sampah

By Utomo Priyambodo, Kamis, 23 Desember 2021 | 09:00 WIB
Ilustrasi TPA. (vchal/Getty Images/iStockphoto)

Nationalgeographic.co.id—Saat melakukan pembersihan Musim Semi pada tahun 2013, seorang pria membuang hard drive komputer lamanya ke tempat sampah. Hard drive tersebut dengan cepat bergabung dengan gunungan sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) sampah lokal di Newport, Wales, Britania Raya.

Pada saat itu, dalam hard drive tersebut terdapat dompet elektronik (wallet) yang berisi 7.500 Bitcoin atau senilai 665.000 dolar AS. Angka ini adalah nilai yang cukup keren pada hari-hari awal masa kripto. Sekarang, dompet itu bernilai 357 juta dolar AS atau setara Rp5 triliun.

Begitu sadar telah kehilangan hard drivenya, pria itu mulai panik mencari hard drive tersebut dan terus mencari sejak saat itu. Selama delapan tahun terakhir, James Howells telah merangkak melalui gundukan sampah untuk mencari hard drive bernilai ratusan juta dolar AS itu. Melihat besarnya gundukan sampah di sana, upaya Howells ini sama saja seolah ia sedang mencari jarum di tumpukan jerami seukuran lapangan sepak bola.

"Saya berbicara dengan salah satu orang di sana, menjelaskan situasinya. Dan dia benar-benar membawa saya keluar dengan truknya ke area tempat pembuangan akhir, parit yang sedang mereka kerjakan. Area ini seukuran lapangan sepak bola, dan dia mengatakan sesuatu yang berasal dari tiga atau empat bulan lalu akan berada sekitar tiga atau empat kaki di bawah," tutur Howells dalam sebuah wawancara dengan The Guardian pada tahun 2013.

"Saya berada pada titik entah menertawakan hal ini atau menangisi hal ini," ujarnya seperti dilansir IFL Science.

Setelah percakapan itu, Howells menyerah pada kenyataan bahwa hartanya itu tidak akan pernah ditemukan kembali. Namun segera setelah itu, dia memulai pencarian sendiri dan masih percaya bahwa ada harapan drive tersebut dapat dijangkau dan dibaca dalam kondisi yang mungkin memburuk.

Dalam upaya terakhir, dia sekarang telah merekrut penduduk kota setempat untuk bergabung dalam perburuan, dengan janji akan membagi jutaan dolar AS jika pencarian tersebut membuahkan hasil.

Namun berdasarkan laporan CNBC pada Desember 2021 ini, Dewan Newport yang mengatur wilayah tersebut tidak memberikan izin kepada Howells untuk melakukan pencarian besar-besaran itu. Potensi kerusakan ekologis yang bisa ditimbulkan dan ketidakpastian bahwa hard drive itu ada di sana, membuat dewan setempat tidak akan memberikan izin.

Baca Juga: Tempat Pembuangan Sampah Ini Jadi Lokasi Tambang Fosil Primata Purba

Jika Howells tidak dapat menemukan drive tersebut, apa mau dikata, Bitcoin itu akan hilang selamanya.

Seperti kebanyakan mata uang kripto, Bitcoin tidak dapat dilacak dan Anda tidak dapat memback-up dompet Anda di hari-hari awal penambangan. Kondisi ini telah menyebabkan skenario yang tidak menguntungkan ketika orang-orang kehilangan drive fisik yang menyimpan mata uang kripto tersebut.

Kasus Howells yang kehilangan hard drive-nya adalah salah satu contoh apesnya. Kasus apes lainnya adalah seorang pria yang lupa kata sandi untuk membuka dompet elektronik yang menyimpan Bitcoin-nya yang senilai 240 juta dolar AS.

Baca Juga: Vila di Bali Dibeli dengan Bitcoin