Pola Cadas Antropomorfik di Maluku, Gambaran Masyarakat di Masa Lalu

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Sabtu, 25 Desember 2021 | 15:00 WIB
Cadas di Pulau Kisar, Provinsi Maluku. Ada kisah yang mencoba diungkap oleh para peneliti di baliknya. (Balai Arkeologi Maluku)

Nationalgeographic.co.id - "Masih minim temuan tanda-tanda sisa [fisik] manusia [modern yang bermigrasi] di Maluku," ujar Lucas Wattimena, peneliti muda Balai Arkeologi Maluku saat dihubungi, Rabu (22/12/2021). Dia adalah penulis utama penelitian yang diterbitkan dalam makalah jurnal Amerta (Vol.39 No.2 tahun 2021). 

Sehingga, lanjut Lucas, untuk melacak bagaimana manusia modern bisa tiba, dan cara hidupnya di Maluku hanya bisa dipelajari lewat cadas. Ada banyak cadas yang ditemukan di Maluku, khususnya di Pulau Kaimear dan Kisar, yang menjadi titik pengamatannya bersama tim.

Kedua lokasi cadas itu belum diketahui penanggalannya, tetapi yang jelas dalam waktu dekat ini akan diungkap oleh kawan-kawan arkeolog seperti Adhi Agus Oktaviana dari Puslit Arkenas, terang Lucas.

Baca Juga: Ahli Buktikan Manusia Purba Sedang 'Fly' Sambil Menonton Gambar Cadas

Cadas di Kisar, Maluku Barat Daya, datanya diteliti sejak 2014 oleh peneliti Australia, dan 2019 dilakukan lanjutannya oleh Lucas dan tim. Begitu pula yang di Kaimear yang baru ada sejak 2018. Laporan ini mencoba mengungkap gambar antropomorfik (menyerupai manusia) di Kisar dan Kaimear, dan kajian ini masih minim di Indonesia.

Situs Salpuru memiliki cadas antropomorfik terbanyak dalam pengamatan di Pulau Kisar. Menariknya, cadas yang mendominasi adalah sosok laki-laki yang menggunakan penutup kepala yang rumit, dan sesuatu yang dipegang seolah seperti senjata atau perlengkapan ritual.

"Di Pulau Kisar dan Kaimear itu secara struktur sosial itu mereka ada semacam kasta, ada kelas atas, tengah, dan bawah," urai Lucas mengenai kesesuaian pemahaman budaya masyarakat sektiar. "[Tradisi] Ini juga mempengaruhi pertama kali bermigrasi sampai di pulau-pulau itu."

Baca Juga: Sains Terbaru, Gambar Cadas Kontroversial Ini Dilukis oleh Neanderthal

Betuk lainnya yang ditemukan seperti manusia berkelompok, sosok yang memberikan arahan atau petunjuk, menari atau seni, sikap melindungi diri atau seperti gerakan bertahan dalam olahraga, dan ekspresi berperang.

"Terkait dia (penduduk di Pulau Kisar) punya tradisi oral, rata-rata itu ada yang tahu [terkait] cerita gambar (cadas) itu ada juga yang tidak tahu," ungkapnya. Para penduduk percaya bahwa cadas itu dibuat oleh penghuni pulau sebelumnya, dan mereka hanya melanjutkan apa yang dipercayai.

Para peneliti dari Balai Arkeologi Maluku mengamati ceruk situs gambar cadas di Pulau Kaimear. (Balai Arkeologi Maluku)

"Secara folklore—cerita masyarakat—di Kisar itu, dia timbul-tinggi-tenggelam tujuh kali, disebutnya. Kalau dikonversikan ke ilmu [pengetahuan] itu ada tsunami dan sebagainya. Jadi ada penduduk yang datang lebih awal, pulaunya hilang, muncul lagi, kemudian datang lagi manusia."