Apakah Burung Seagull Meninggalkan Laut?

By , Minggu, 10 Juli 2016 | 08:00 WIB

Musim panas rasanya tak lengkap jika tak ada cerita bagaimana burung camar laut (Seagull) menyambar sandwich Anda ketika berjemur di pantai

Namun apakah burung ikonik dari musim panas ini akan menjadi bagian dari masa lalu saja?

Apakah burung camar laut telah meninggalkan laut untuk bergabung dengan kehidupan masyarakat di kota?Pertanyaan tersebut muncul dari sebuah jurnal penelitian Bird Study, para burung camar laut berkembang biak 30 km jauh dari pantai di Belanda.

Burung camar laut kini lebih banyak mengunjungi area pertanian dan lokasi sumber air tawar. Dari 710 catatan perjalanan burung camar, hanya dua yang mengarah ke laut utara. Dari analisis kotoran burung, mereka tidak memakan makanan yang ditangkap dari laut. Meskipun begitu, para burung camar tetap mampu berkembang.

Sebelum kita menyebut burung camar, sebenarnya sebutan itu cukup membingungkan dan itu bukan nama sebenarnya. BBC Earth sempat bertanya mengenai burung camar pada Public Affairs Manager of the UK-based Royal Society for the Protection of Birds (RSPB), Tony Whitehead. Respon yang pertama kali keluar adalah, "Burung camar yang mana yang anda maksudkan?"

Burung camar merupakan sebuah keluarga besar. Mereka adalah burung pemulung paling sukses di dunia.Peter Rock, ahli camar perkotaan dan Research Associate di Universitas Inggris dari Bristol, memiliki reaksi yang sama.

"Terlepas dari fakta dimana saya menggunakan kata-kata yang biasa saya gunakan, tidak ada yang namanya camar," ujarnya.

Untuk menjawab pertanyaan itu, maka BBC Earth akan fokus pada burung camar yang umum di Inggris. herring gulls (Larus argentatus) and lesser black back gulls (Larus fuscus). Kedua burung camar yang biasa ditemukan di laut dan pinggiran kota itu kini telah berhasil hidup di tengah area perkotaan, dimana camar Herring tinggal di atap rumah-rumah sedangkan camar Lesser Black Back di area industri.

Rock memperkirakan camar perkotaan telah berada disana ribuan tahun, namun mereka mulai berkembang setelah Perang Dunia II .

Jumlah mereka benar-benar mulai meningkat di Inggris ketika terdapat aksi Clean Air Act tahun 1956 yang melawan aksi operator pabrik untuk melakukan pembakaran di lokasi.

"Ini adalah undangan terbuka bagi para camar. Pesta makanan untuk mereka," ujar Rock.

Tempat pembuangan sampah teleh mendorong pada camar untuk bersarang di perkotaan, namun dengan meningkatnya tindakan anti-camar, tak menjadi alasan bagi para camar untuk terjebak di sana.

"Setelah menyadari populasi perkotaan mulai berkembang, hal tersebut mulai membuat nyaman burung-burung camar," jelas Rock.