Kuliner-kuliner Ekstrim dari Asia, Berani Coba?

By , Sabtu, 30 Juli 2016 | 16:00 WIB

Ketika mengunjungi negara-negara di benua Asia, Anda akan menemukan perbedaan dalam banyak hal: suasana, budaya, bahasa dan makanan. 

Tiap-tiap tempat memiliki keunikannya masing-masing. Salah satu hal menantang ketika melancong ke negara-negara yang berbeda budaya, adalah mencicipi hidangan-hidangan ekstrim yang sebelumnya tak Anda ketahui keberadaannya. Berikut ini kuliner ekstrim dari negara-negara di Asia yang mungkin tak pernah Anda bayangkan keberadaannya.

Tong zi dan, Tiongkok

Ilustrasi telur rebus (Thinkstock)

Mungkin, salah satu kuliner yang membuat alis Anda terangkat adalah tong zi dan, atau “telur perjaka”. Setiap musim semi di Kota Dongyang, Tiongkok, telur-telur ayam direbus di dalam urin bocah lelaki yang masih perjaka. 

Fugu, Jepang

Salah satu hidangan paling terkenal di Jepang adalah fugu, atau ikan buntal. Ikan ini dapat berakibat fatal jika bagian racunnya tidak dibersihkan secara benar. (Thinkstock)

Tak banyak makanan yang menjadikan nyawa Anda sebagai taruhannya. Salah satu hidangan paling terkenal di Jepang adalah fugu, atau ikan buntal. Ikan ini dapat berakibat fatal jika bagian racunnya tidak dibersihkan secara benar. Sejak tahun 2000, lebih dari 20 orang tewas di Jepang setelah mengkonsumsi ikan ini.

Laba-laba goreng, Kamboja

Restoran-restoran di Phnom Penh, Kamboja, banyak yang menyajikan laba-laba yang digoreng dan dibumbui dengan kapur dan lada hitam. (Thinkstock)

Bagi Anda yang memiliki Arachnofobia, atau fobia terhadap laba-laba, sebaiknya jauh-jauh dari kuliner ini. Restoran-restoran di Phnom Penh, Kamboja, banyak yang menyajikan laba-laba yang digoreng dan dibumbui dengan kapur dan lada hitam.

Sannakji, Korea

Gurita (Thinkstock)

Berminat mencicipi gurita hidup? Jika iya, cobalah sannakji, hidangan tradisional Korea berupa gurita yang dipotong kecil-kecil sementara tentakel-tentakelnya masih bergeliat. Tak mengherankan, banyak orang yang tersedak ketika mencicipi kuliner ini.

Beondegi, Korea

Beondegi, kudapan tradisional Korea berupa larva ulat sutra. (Thinkstock)

Selain sannakji, Korea juga punya kudapan tradisional berupa larva ulat sutra yang biasa disebut Beondegi. Beondegi diolah dengan berbagai macam cara, direbus, dibakar atau digoreng. Kuliner ini akan banyak dijumpai di pasar-pasar tradisional korea, atau ketika ada perayaan festival.

Ulat sagu, Indonesia

Di beberapa tempat di Indonesia, ulat sagu biasa diolah menjadi kudapan lezat dengan cara direbus atau dibakar, atau bisa juga dimakan langsung. (Thinkstock)

Kalau Korea punya beondegi, larva ulat sutera sebagai camilan, Indonesia juga punya kudapan khas: ulat sagu. Ulat sagu sebenarnya merupakan larva dari kumbang sagu (Rhynchophorus ferrugineus) yang hidup dari batang pohon sagu yang telah membusuk. Di beberapa tempat di Indonesia, ulat sagu biasa diolah menjadi kudapan lezat dengan cara direbus atau dibakar, atau bisa juga dimakan langsung.

Balut, Filipina

Balut, kuliner khas Filipina berupa embrio bebek yang telah dibuahi dan bentuknya hampir sempurna, direbus di dalam cangkangnya. (Thinkstock)

Bosan makan telur rebus, orak-arik, atau dadar? Maka coba sendiri balut, embrio bebek yang telah dibuahi dan bentuknya hampir sempurna, direbus di dalam cangkangnya. Balut banyak dijajakan di pinggir jalan dan juga dijual di kantin makanan dan mini market di Filipina.

Selain yang disebutkan di atas, adakah kuliner-kuliner ekstrim dari Asia yang Anda ketahui atau bahkan pernah cicipi? Beritahu kami di kolom komentar ya.