Tusuk Gigi Jadi Alat Pembunuh dan Barang Mewah di Peradaban Kuno

By Hanny Nur Fadhilah, Minggu, 26 Desember 2021 | 17:10 WIB
Tusuk gigi perak Romano-Inggris, tusuk gigi gading ditemukan di India dan sebuah kotak emas dengan pencocokan gigi dan alat penusuk telinga. (British Museum)

Tusuk Gigi Diproduksi Sejak Abad ke-16

Menariknya, tusuk gigi sudah diproduksi massal sejak abad ke-16, meski tidak dalam skala industri. Inovasi ini telah dikaitkan dengan para biarawati Mosteiro de Lorvão di Coimbra, Portugal. Namun, alih-alih digunakan untuk membersihkan gigi, tusuk gigi sekali pakai yang diproduksi oleh para biarawati dimaksudkan untuk mengambil permen lengket yang jika tidak diambil akan meninggalkan bekas di jari. Diduga, tusuk gigi juga digunakan untuk membersihkan sisa-sisa makanan yang tertinggal di gigi setelah makan manisan.

Daerah di Portugal ini akhirnya menjadi terkenal karena tusuk gigi berkualitas tinggi yang mereka hasilkan, dan tusuk gigi dari wilayah tersebut diekspor ke seluruh Eropa dan Amerika. Selama abad ke-19, seorang pengusaha Amerika bernama Charles Forster menemukan impor Portugis ini saat bekerja di Brasil.

Membuat Pasar Tusuk Gigi Besar-besaran

Melihat peluang untuk menghasilkan uang, Forster mulai mengerjakan mesin yang bisa menghasilkan tusuk gigi dalam skala industri. Sementara mesin pengusaha mampu memproduksi hingga satu juta tusuk gigi sehari, ada kekurangan permintaan di AS untuk produknya. Salah satu alasannya adalah karena orang Amerika terbiasa memproduksi tusuk gigi mereka sendiri, meskipun dalam skala kecil, dan tidak masuk akal bagi mereka untuk membayar sesuatu yang dapat mereka buat dengan mudah. Forster, bagaimanapun, tidak menyerah. Hingga akhirnya dia  berhasil membuka pasar untuk tusuk giginya. Dengan demikian, tusuk gigi berubah dari barang mewah menjadi barang rumah tangga yang dapat dengan mudah ditemukan di toko-toko di seluruh dunia saat ini.