Kerapatan planet. Dari informasi kerapatan, komposisi planet dan keberadaan atmosfer. Sebagai contoh, planet – planet besar yang tidak terlalu padat pada umumnya memiliki atmosfer dengan komposisi es dan gas. Di sisi lain, planet yang padat memiliki ukuran yang lebih kecil dengan komposisi batuan. Bahkan beberapa di antaranya justru disusun oleh grafit atau bahkan berlian.
Setelah mengetahui ciri-ciri planet, kita bisa bandingkan dengan planet yang ada di Tata Surya untuk memperoleh gambaran eksoplanet yang ditemukan.
Tapi, ada yang menarik. Eksoplanet yang ditemukan tidak semuanya mirip dengan yang ada di Tata Surya. Sebagai contoh, planet 51 Pegasi b. Planet ini memiliki kerapatan yang renggang, ukurannya setengah ukuran Jupiter, tapi planet ini berada dekat sekali dengan bintang. Dan planet seperti ini tidak cuma satu. Planet serupa yang kemudian diberi kategori planet Jupiter panas rupanya cukup umum ditemukan di bintang lain.
Data karakteristik bintang dan eksoplanet menjadi panduan utama bagi para ilustrator untuk memperoleh gambaran mengenai eksoplanet dan bintang indukyang akan dibuat ilustrasinya. Ini penting karena ilustrasi yang dihasilkan harus bisa memberi ciri khas planet yang ditemukan beserta lingkungannya. Dari informasi inilah ilustrasi sebuah sistem eksoplanet dibangun. Tapi tentunya gambarnya tidak persis sama dengan planet-planet yang ada di Tata Surya. Para ilustrator juga memberikan interpretasi sesuai data planet. Ilustrasi yang dibuat harus bisa memberikan gambaran besar seperti apa planet yang ditemukan, tanpa membuat pembaca memiliki persepsi yang salah.
Contohnya, eksoplanet laik huni. Dari data yang ada, planet tersebut merupakan planet batuan berpotensi laik huni yang memiliki air sebagai ciri khasnya. Akan tetapi, ilustrasi yang dibuat harus memperlihatkan sebuah planet laik huni yang punya air tapi tidak boleh membuat masyarakat beprikir bahwa planet lain yang persis Bumi dan memiliki kehidupan sudah ditemukan. Karena memang belum ditemukan. Untuk itu harus ada faktor pembeda.
Contoh lain, planet yang diduga memiliki air tapi sepertinya sudah lenyap akibat efek rumah kaca berlebihan. Untuk itu, penggambarannya pun dibuat memiliki banyak gunung berapi dan mulai kehilangan air.
Jadi untuk bisa membuat ilustrasi eksoplanet, para ilustrator tidak bekerja sendiri. Mereka juga bekerja sama dan berdiskusi dengan para astronom untuk bisa memahami planet dan bintang yang akan mereka gambar. Informasi awal inilah yang kemudian mereka gunakan untuk membangun ilustrasi eksoplanet seperti yang kamu lihat saat ini. Tiap planet tentu memiliki ciri khas yang berbeda-beda. Tidak ada yang persis sama. Inilah yang dibuat oleh para ilustrator dalam memperkenalkan setiap eksoplanet yang ditemukan.