7 Gejala Gangguan Kecemasan yang Harus Diwaspadai

By , Rabu, 5 April 2017 | 14:00 WIB

Gangguan kecemasan berbeda dengan gugup atau cemas yang biasa. Cemas atau gugup sesekali adalah hal yang wajar. Misalnya, saat Anda pertama wawancara kerja atau pertamakali bicara di depan publik.

Namun, ada sebagian orang yang sering cemas dan kecemasannya sangat kuat hingga sangat mengganggu dan mengambil alih akal sehatnya.

Bagaimana caranya kita tahu bahwa kecemasan yang kita miliki masih termasuk kategori normal atau sudah menjadi sebuah gangguan mental? Ini tidak mudah.

Kecemasan memiliki bentuk yang berbeda-beda, ada serangan panik, fobia dan kecemasan sosial, sehingga perbedaan antara "normal" dengan berlebihan menjadi tidak selalu jelas.

Tapi, kita bisa menilai bahwa suatu kecemasan sudah tidak lagi bisa dikatakan normal, jika disertai oleh gejala-gejala ini.

Khawatir terus-menerus

Gangguan kecemasan umum (Generalize Anxiety Disorder) adalah jenis gangguan kecemasan yang paling luas spektrumnya. Ciri khas GAD adalah penderitanya terlalu banyak mengkhawatirkan hal sehari-hari, baik besar maupun kecil.

Kecemasan yang dialami mereka terjadi terus-menerus setiap hari setidaknya selama enam bulan. Saking cemasnya, mereka sering tidak bisa tidur nyenyak hingga sering merasa lelah.

"Pada gangguan kecemasan, penderitanya menjadi menderita hingga tak jarang mereka tidak bisa menjalankan fungsinya sehari-hari. Inilah yang membedakan dari kecemasan yang biasa atau normal," kata Sally Winston, PsyD, direktur Anxiety and Stress Disorder Institute of Maryland di Towson.

Ketakutan di luar nalar

Ada gangguan kecemasan yang sifatnya khas, melekat pada situasi tertentu seperti takut terbang, hewan tertentu, atau banyak hal lainnya. Jika rasa takut sudah keluar dari proporsi risiko yang sesungguhnya, itu dinamakan fobia.

Fobia seringkali tidak terlihat jelas sampai penderitanya bertemu dengan sesuatu yang ditakutinya.

"Seseorang yang fobia ular bisa terlihat biasa-biasa saja tanpa masalah. Tapi, ketika diajak berkemah di alam terbuka, mereka baru menunjukkan ketakutannya yang luar biasa pada ular. Sampai-sampai, mereka begitu dihantui oleh sosok ular (yang tidak ada dan tidak pernah nampak) selama berkemah."