7 Gejala Gangguan Kecemasan yang Harus Diwaspadai

By , Rabu, 5 April 2017 | 14:00 WIB

Serangan panik dapat berlangsung selama beberapa menit, disertai dengan gejala fisik seperti napas memburu, jantung berdebar kencang, kesemutan atau tangan mati rasa, berkeringat, lemas atau pusing, nyeri dada, sakit perut dan merasa panas atau dingin.

Serangan panik tidak selalu berkaitan dengan gangguan kecemasan. Tetapi, jika terjadi berulang kali, mungkin itu termasuk kategori gangguan mental yang bernama gangguan panik.

Orang dengan gangguan panik hidup dalam ketakutan tentang kapan, di mana, dan mengapa serangan mereka yang berikutnya mungkin terjadi. Mereka cenderung menghindari tempat-tempat di mana pernah terjadi serangan di masa lalu.

Kilas balik

Sering mengalami kilas balik kejadian yang membuat trauma, adalah ciri gangguan stres pasca-trauma (PTSD).

Beberapa penelitian, salah satunya studi yang dimuat dalam Journal of Anxiety Disorder 2006, menunjukkan kilas balik PTSD sering muncul pada orang dengan gangguan kecemasan sosial.

Ada cukup banyak penderita kecemasan sosial, yang pernah merasa sangat sakit hati karena pernah diejek di depan publik.

Biasanya, mereka akan menghindari tempat atau situasi yang bisa memicu kilas balik itu datang lagi.

Misalnya, orang yang trauma karena pernah diejek di depan publik akan menjadi tidak suka tampil di keramaian atau tidak suka memiliki banyak teman.

Sulit menjalin hubungan dengan orang lain

Orang-orang dengan gangguan kecemasan sosial cenderung merasa seperti semua mata tertuju padanya. Akibatnya, mereka jadi grogi, wajah memerah, gemetar, mual, berkeringat, atau kesulitan berbicara ketika ada dalam satu tempat dengan beberapa orang lain.

Hal ini bisa membuat mereka sulit untuk menjalin hubungan dengan orang baru. Bahkan, mereka mungkin sulit menjaga hubungan baik dengan orang lain, baik di tempat kerja maupun di sekolah.