Jika memasukkan data invertebrata darat, penelitian memperkirakan bahwa kita mungkin telah kehilangan 7 persen (sementara) spesies yang ada di Bumi.
Tak ada spesies yang aman
Manusia mungkin merupakan spesies yang paling tidak terancam punah, dengan populasi global sekitar 7,2 milyar dan terus bertumbuh. Tetapi keberuntungan bisa berubah dengan cepat.
Terlepas dari upaya terbaik kita untuk mempertahankan diri melawan keinginan alam, peradaban manusia tetap bergantung pada ekosistem yang sehat untuk makanan, air dan sumber daya lainnya. Menyesuaikan diri dengan kepunahan massal akan menjadi tantangan dalam situasi apapun, tetapi menjadi sangat menakutkan dalam konteks perubahan iklim.
Baca juga: Perubahan Iklim Bisa Berdampak Pada Pasokan Pangan Dunia
"Jika dibiarkan berlanjut, kehidupan akan memakan waktu jutaan tahun untuk pulih, dan spesies kita sendiri kemungkinan akan lenyap sejak dini," kata Gerado Ceballos dari Unviersidad Autonoma de Mexico, sekaligus penulis utama studi.
Tak seperti akibat asteroid, kepunahan massal ini masih bisa dihindari
Kepunahan-kepunahan massa sebelum ini mungkin tak dapat terelakkan, tetapi belum terlambat bagi kita untuk menghentikan kepunahan massal keenam.
Meski para penulis studi mengakui adanya kesulitan untuk menghentikan upaya penghancuran alam seperti deforestasi, belum lagi perubahan iklim, mereka menegaskan bahwa menghindari kepunahan ini tetap mungkin dilakukan.
Baca juga: Makhluk Hidup di Kutub Tak Luput dari Kepunahan Massal
"Menghindari kepunahan massal keenam membutuhkan upaya kolektif yang cepat dan sangat intensif untuk melestarikan spesies yang sudah terancam, juga untuk mengurangi tekanan pada populasi mereka, terutama hilangnya habitat, eksploitasi hutan berlebih untuk keuntungan ekonomi, dan perubahan iklim," tulis peneliti.
Semua itu tidak akan mudah, tetapi setidaknya, kita memiliki lebih banyak kesempatan ketimbang dinosaurus di masa lampau.