Ilhami Film The Terminal, Nasseri Terjebak di Bandara Selama 18 Tahun

By Sysilia Tanhati, Sabtu, 8 Januari 2022 | 16:00 WIB
Karena kehilangan surat-surat penting, Nasseri tidak bisa meninggalkan bandara dan memasuki suatu negara. (Christophe Calais/Getty Images)

Nationalgeographic.co.id - Saat ini, sistem pemerintahan cukup terorganisir, memiliki undang-undang yang berlaku untuk setiap masalah yang mungkin muncul. Namun terkadang masih ada sedikit celah bagi beberapa orang yang tidak beruntung.

Salah satunya adalah Mehran Karimi Nasseri, yang karena kejadian aneh akhirnya terjebak di bandara selama 18 tahun. Penyebab Nasseri berakhir dalam situasi ini masih menjadi perdebatan. Teori-teori yang berbeda muncul selama bertahun-tahun selama ia berada di “penjaranya” yaitu Bandara Internasional Charles de Gaulle.

Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang penyebabnya, kita perlu kembali ke masa lalu. Pada tahun 1973, Nasseri menjadi mahasiswa di Universitas Bradford, Inggris. Selama studinya, ia berpartisipasi dalam protes mahasiswa terhadap syah terakhir Iran.

Pemerintah Iran tidak menyetujui tindakan Nasseri. Sehingga ketika kembali ke Iran (negara asalnya) pada tahun 1977, ia diusir karena perbuatannya selama di luar negeri. Dia berkelana ke seluruh Eropa sampai tahun 1981 ketika diterima oleh pemerintah Belgia.

Pada saat itu Nasseri mencari sebuah negara di Eropa yang akan memberinya suaka politik. Ini dilakukan untuk mendapatkan bantuan dari PBB sehubungan dengan situasinya di Iran. Karena diasingkan, Nasseri juga menerima status sebagai pengungsi yang memungkinkan dia untuk mengajukan kewarganegaraan di negara-negara Eropa.

Baca Juga: Tenzing-Hillary Airport, Bandara Tertinggi dan Terekstrem di Dunia 

Menghabiskan tahun-tahun studinya di Inggris dan merasa nyaman, ia memutuskan untuk mengajukan kewarganegaraan Inggris dan tinggal di sana.

Untuk mewujudkan rencananya, tahun 1988, Nasseri melakukan perjalanan dari Belgia ke Prancis. Kemudian dari sana, ia menggunakan pesawat menuju Inggris.

Sesampainya di Bandara Internasional Charles de Gaulle, entah bagaimana Nasseri kehilangan surat-suratnya yang menyatakan statusnya sebagai pengungsi. Tanpa surat-surat ini, dia tidak bisa masuk dan juga tidak bisa keluar dari negara mana pun.

Sebuah bandara dianggap sebagai “ruang internasional”, artinya tidak didefinisikan sebagai sebuah negara. Oleh karena itu, untuk hidup atau menjelajah, seseorang tidak memerlukan surat-surat apa pun. Namun, Anda tidak dapat hidup di luar bandara tanpa surat-surat yang sesuai.

Tanpa mengetahui sepatah kata pun dalam bahasa Prancis, dia tersesat. Pria itu mencoba mencari nafkah sampai seseorang mencoba membantunya. Staf yang bekerja di bandara mengatakan bahwa Nasseri sepertinya tidak tertarik untuk benar-benar meninggalkan bandara.

Ia hidup dengan melakukan pekerjaan kecil demi uang dan makan di restoran di dalam bandara. Dia mandi di toilet umum dan menghabiskan sebagian besar waktunya mengamati orang-orang di sekitar bandara serta membaca buku. Kisahnya tersebar luas, banyak yang menghampirinya untuk sekedar mengobrol.