Menyingkap Batuan, Membaca Tanda Alam

By , Rabu, 19 Oktober 2016 | 12:15 WIB
!break!

Usai belajar batuan di Dowan, peserta bergerak ke Paciran, yang ditempuh selama 30 menit. Di sini, perbukitan karst menghampar depan mata. “Formasi Paciran mungkin membuat masyarakat umum lebih tertarik dengan fenomena pembentukan gua-gua dan sungai bawah tanah yang terbentuk karena proses karstifikasi (pembentukan karst),” kata Eka.

Tapi, lanjut Eka, sebetulnya karstifikasi itu bertahap mulai dari pembentukan pori sekunder pada batuan yang berukuran 2 mm, proses pelarutan batuan dan membentuk pori, pergantian fosil oleh mineral kalsit dan dolomit. Pada tahapan lanjutnya adalah pembentukan gua-gua karena pelarutan air meteorit di permukaan. “Proses ini hanya dapat terjadi jika batuan karbonat (batu gamping) terekspos ke permukaan dan kontak dengan air permukaan.”

Sebetulnya Formasi Paciran sendiri di area Cekungan Jawa Timur belum terbukti menjadi reservoir migas. “Tapi yang dapat kita pelajari dan hal menariknya adalah proses karstifikasi di Formasi Paciran ini dapat kita analogikan ke reservoir yang terbukti di Cekungan Jawa Timur ini. Misalnya, reservoir Formasi Tuban dan Kujung yang terbukti di lapangan JOB East Java dan PHE WMO,” Eka menerangkan kepada kami.

Formasi Paciran mungkin membuat masyarakat umum lebih tertarik dengan fenomena pembentukan gua-gua dan sungai bawah tanah yang terbentuk karena proses karstifikasi (pembentukan karst). (Yul Prasetyo)

Dengan demikian, ahli geologi dan geofisika dapat lebih memahami karakter reservoir di bawah permukaan yang selama ini diinterpretasikan dengan menggunakan data seismik dan log sumuran. Caranya, membandingkan dan menganalogikan proses terbentuknya reservoir itu dengan singkapan batuan di permukaan. “Walaupun waktu proses pembentukannya berbeda, karena di dalam geologi kita mengenal istilah “the present is the key to the past”, artinya kita dapat memahami proses dan kejadian di masa lalu dengan mempelajari proses yang terjadi di saat ini,” pungkas Eka.

Ahli geologi dan geofisika memang harus menjelajah. Sebab, kegiatan yang sudah dilakukan ras manusia sejak lahir ini memberikan cakrawala baru terhadap kehidupan. Dari situlah, alam dapat kita manfaatkan untuk kepentingan khalayak.

Di Desa Dowan, situs batu yang berada di tengah jalan memberikan informasi soal batuan beku intrusi yang kemungkinan intrusi dangkal. Batuan itu merupakan hasil dari aktivitas volkanisme atau kegunung apian. (Yul Prasetyo)

Tanpa terasa kereta sudah melalui sejumlah stasiun. Tujuan akhir kami, Stasiun Cepu, berada dalam jangkauan hitungan jam saja. Usai subuh, kami telah siap memulai penjelajahan.