Pada akhirnya berkat seluruh proses yang menyakitkan itu, para wanita suku Apatani pun bebas dari penculikan.
Sayangnya, masalah tidak berhenti sampai di sana.
Praktik sumbat hidung dan tato wajah untuk membuat wanita Apatani tidak menarik menjadi bagian penting dari budaya suku.
Para wanita tidak hanya tidak memberontak terhadap penculikan tetapi juga bangga dengan penampilan unik mereka. Modifikasi tersebut bahkan dipandang sebagai simbol kecantikan dan kedewasaan oleh suku Apatani.
Akan tetapi itu tidak bertahan lama.
Pada awal 1970-an, pemerintah India memberlakukan larangan sumbat hidung. Tradisi ini memang membuat suku Apatani jadi lebih mudah untuk dikenali. Namun di sisi lain, mereka rentan terhadap kasus diskriminasi.
Tak disangka, larangan tersebut tidak diterima dengan baik oleh suku Apatani. Namun akhirnya, mereka berdamai dengan peraturan pemerintah dan tradisi ini pun perlahan memudar.