Hutan Memiliki Tenaga Super Untuk Lindungi Bumi Dari Pemanasan Global

By National Geographic Indonesia, Rabu, 17 Januari 2018 | 15:00 WIB

Sebagai gudang penyimpanan karbon yang besar, hutan memiliki kekuatan untuk mempengaruhi iklim. Itulah sebabnya mengapa perlindungan dan perluasan hutan merupakan bagian penting dari Perjanjian Paris, yang bertujuan menurunkan emisi gas rumah kaca dan mencegah dampak buruk dari pemanasan global.

Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan pada jurnal Nature Communications, menemukan fakta bahwa hutan memiliki efek pendinginan lebih besar dari yang kita bayangkan. Tanpa mereka, Bumi mungkin lebih panas dibanding saat ini.

Vegetasi hidup memancarkan gas yang bereaksi dan bergabung dengan gas lain di atmosfer. Beberapa dari mereka yang disebut biogenic volatile organic compounds (BVOCs), mempengaruhi formasi senyawa lainnya seperti aerosol, ozon dan metana, yang kehadirannya bisa mempengaruhi suhu atmosfer.

(Baca juga: Unik, Pohon Pinus Ini Selalu Tumbuh Miring ke Arah Khatulistiwa)

Untuk studi ini, tim peneliti dari University of Leeds, menguji gas reaktif tersebut untuk melihat perubahan suhu seperti apa yang berhasil mereka kurangi. Para peneliti menyimulasikan kondisi hutan boreal tropis dan subtropis, lalu menghitung efek pemanasan dan pendinginan yang berbeda melalui komputer.

Dari hasil studi diketahui bahwa meskipun pohon memancarkan gas yang dapat menghangatkan atmosfer (ozon dan metana), mereka juga memiliki efek ‘mendinginkan’ yang dampak keseluruhannya lebih besar.

“Kami menemukan fakta bahwa dampak pendinginan gas-gas pohon ini lebih besar daripada efek pemanasan. Artinya, gas reaktif dari hutan memiliki efek pendinginan secara menyeluruh terhadap iklim kita,” kata Dominick Spracklen, pemimpin penelitian dan profesor di University of Leeds.

Namun, saat pohon-pohon dalam hutan ‘dibersihkan’, efek dingin gas tersebut berkurang. Para peneliti memperkirakan, hilangnya fungsi hutan tersebut berkontribusi 14% pada pemanasan global akibat deforestasi.

(Baca juga: Pepohonan Bisa Bantu Mengurangi Dampak Seismik Gempa)

Studi ini merupakan yang pertama kali menganalisis dampak iklim dari gas reaktif non-CO2 yang dipancarkan oleh hutan dan bagaimana itu dipengaruhi oleh perubahan penggunaan lahan yang dilakukan manusia.

“Selain menghirup karbon dioksida dan mengeluarkan oksigen, pohon memancarkan gas lain yang berperan dalam reaksi kimia rumit di atmosfer. Namun, ada keterlibatan manusia dalam mengurangi gas-gas tersebut,” papar Catherine Scott dari University of Leeds.

Para peneliti mengatakan, perlu pemahaman kuat mengenai hubungan penggunaan lahan – seperti penggundulan hutan – dengan perubahan iklim, jika ingin membuat kebijakan yang efektif.

“Dengan memahami efek kompleks ini, sekarang kita tahu bahwa hutan sangat berpengaruh pada iklim kita. Juga bisa melihat gambaran yang lebih jelas mengenai dampak penebangan hutan,” tambah Scott.