Saat Ibu Depresi, Bayi pun Ikut Merasakannya

By National Geographic Indonesia, Jumat, 16 Februari 2018 | 17:00 WIB
Ibu hamil yang memiliki fluktuasi stres yang lebih besar dari satu saat ke saat berikutnya disebut labilitas. (Pen Medicine Lancaster General Health)

46 NIH Image Gallery, CC BY-NC

Telomer adalah tutup di ujung DNA kita yang melindungi kromosom. Telomer ini bagaikan plastik pada ujung tali sepatu yang menjaga agar tali sepatu tidak terurai. Pada dasarnya, ujung plastik itulah yang menyebabkan tali sepatu tetap berfungsi.

Hal yang sama berlaku bagi telomer.

Karena panjang telomer dipengaruhi oleh genetika dan usia kita, kadang-kadang telomer dianggap sebagai bagian dari sebuah “jam biologis” yang mencerminkan umur sel-sel kita.

Karena telomer memendek seiring waktu, orang cenderung mengalami banyak sekali hasil kesehatan negatif, seperti penyakit kardiovaskuler, demensia, diabetes, kanker, obesitas, dan bahkan kematian.

Menariknya, telomer bisa memendek lebih cepat ketika seseorang mengalami stres psikologis. Ketika kita mengalami stres, tubuh kita melepas hormon yang disebut kortisol. Hormon ini mempengaruhi baik respons emosional kita maupun metabolisme energi, pembelajaran dan memori kita.