Berkah dan Keberuntungan Dari Kuil China Tertua di Australia

By , Senin, 12 Maret 2018 | 12:00 WIB

"Saya percaya pada filosofi dalam hidup, bukan berarti agama. Ada baiknya memiliki semacam kepercayaan," kata Cao.

Kunjungannya setiap  enam pekan sekali ke kuil ini bukan hanya untuk mengamankan nasib baik, tapi juga untuk mengucapkan rasa syukur.

"Hanya untuk berterima kasih kepada para dewa di atas karena memberi saya apa yang saya punya," katanya.

'Ajaib apa pun yang kita minta terjadi'

Wendy Tang dan suaminya Michael Lau telah berusaha mendapatkan keturunan dalam pernikahan mereka.

Ia berjalan memasuki bait suci menuju ke Ruang Leluhur, yang didedikasikan untuk mengenang nenek moyang, Wendy Tang berlutut di altar yang didedikasikan untuk Guan Yin, dewi welas asih dan belas kasihan China, dan meminta seorang anak.

Dua minggu kemudian pengembang bisnis keturunan Vietnam China  ini hamil.

"Sejak saat itu ketika kami meminta sesuatu atau jika seseorang tidak sehat, kami pergi dan berkunjung dan ini memberi kami rasa tujuan," kata Wendy Tang.

"Entah bagaimana secara ajaib apapun yang kita minta akan terjadi."

Itu adalah hubungan spiritual dengan kuil suci melalui nenek moyang yang paling bergema.

"Kuil ini telah diberkati oleh orang-orang sebelum kita, orang-orang itu juga migran ... saya hanya mengikuti langkah-langkah itu," kata Wendy Tang.

Dulunya dia mengira tempat ini hanyalah gudang kecil, Wendy Tang dan keluarganya sekarang melakukan kunjungan dari Melbourne sekitar lima kali dalam setahun.

Setiap kali mereka membawa buah sebagai hadiah penghormatan, membersihkan piring terlebih dahulu dan membuat teh sebelum mengunjungi setiap altar di kuil tempat mereka mempersembahkan bawaan mereka.