Berkah dan Keberuntungan Dari Kuil China Tertua di Australia

By , Senin, 12 Maret 2018 | 12:00 WIB

Pada hari pertama tahun baru bersama keluarganya, termasuk anak perempuannya yang berusia lima tahun, Wendy Tang akan meminta anak kedua.

'Meja makan' di altar

Sementara beberapa orang senang membawa buah, permen, kemenyan dan bahkan sebotol bir, satu keluarga pernah membawa seekor babi panggang utuh sebagai persembahan kepada para dewa.

"Itu semua untuk para dewa - dewa mendapatkan makanan dari apa yang orang bawa," kata Wright.

Orang membawa hadiah kepada para dewa berupa makanan, minuman dan dupa. (Larissa Romensky)

"Sebuah altar di kuil Cina seperti meja makan untuk kekuatan yang ada."

Ketika mahasiswa ilmu kesehatan Xiaoyu Liu, dari Bendigo, mengunjungi kuil tersebut untuk pertama kalinya bersama keluarganya, dia membawa dupa.

(Baca juga: Mantan Agen Ganda Rusia Kritis Setelah Terpapar Zat Tak Dikenal, Percobaan Pembunuhan?)

Dia meminta para dewa untuk mengurus keluarganya, berdoa untuk kekayaan dan keamanan mereka.

Terharu oleh nostalgia, aroma dupa mengingatkan gadis berusia 20 tahun itu pada kuildi  masa kecilnya di China.

"Itu aroma yang selalu saya cium," kata Liu.

Meski mahasiswa yang berbasis di Melbourne ini tidak religius, dia berencana untuk berkunjung lebih sering.

Artikel ini pernah tayang di australiaplus.com. Baca artikel sumber