Salah satu superfood yang tenar dalam beberapa tahun terakhir ialah biji chia. Anda bisa menambahkannya ke dalam puding, jus, atau sebagai taburan dalam semangkuk oatmeal. Biji chia memiliki kandungan asam lemak omega-3 dan serat yang tinggi.
Baca juga: Lima Makanan Penyebab Bau Badan
6. Biji labu
Kebanyakan orang Indonesia hanya memanfaatkan daging buah labu dan membuang bijinya. Padahal, biji labu memiliki sifat anti inflamasi dan kandungan seng tinggi yang dapat meningkatkan sistem imun tubuh. Anda bisa mengkonsumsi biji labu sebagai camilan, dengan cara dipanggang namun jangan sampai terlalu matang.
7. Swiss chard
Swiss chard, atau biasa disebut chard, adalah sayuran berdaun hijau yang biasa digunakan dalam masakan Mediterania. Selain mengandung serat yang baik untuk pencernaan, chard memiliki kandungan tinggi vitamin K, A, dan C.
Baca juga: Makanan Sudah Dihinggapi Lalat, Apakah Masih Boleh Dimakan?
8. Lemak babi Daging babi. (Thinkstock)
Makanan yang satu ini mungkin mengejutkan Anda, tetapi kandungan nutrisi lemak babi melengkapi pengelompokan dalam penelitian dengan memasok nutrisi yang belum ada. Kandungan asam lemak tak jenuh pada babi sekitar 60 persen, jauh lebih tinggi dibanding minyak kelapa yang hanya sekitar 6 persen. Meski demikian, Anda juga harus memperhatikan batas konsumsi lemak babi, karena kandungan kolestrolnya yang tinggi.
9. Bit
Sayuran ini masih berkerabat dengan swiss chard, dan juga merupakan sumber vitamin K, A, dan C. Anda bisa menambahkannya dalam campuran salad bersama buah bit, beri, dan bahan lainnya.
Baca juga: Jaga Kesehatan Hati dengan Konsumsi Lima Jenis Makanan Ini
10. Kakap
Ada banyak jenis kakap yang hidup di laut, tapi ikan kakap merah merupakan yang terbaik. Kandungan protein dalam ikan kakap lebih tinggi dibanding salmon dan ikan haring. Selain itu, ikan ini juga mengandung selenium dan vitamin B. Tapi, Anda perlu membatasi konsumsi kakap hanya sekali dalam seminggu, karena ikan ini dapat memiliki kandungan merkuri tinggi.