Teknologi Pertanian yang Menakjubkan, Memajukan Peradaban Inca

By Galih Pranata, Selasa, 18 Januari 2022 | 13:00 WIB
Teknologi pertanian yang dikenal dengan sebutan andenes, memajukan peradaban suku Inka. (BBC Travel)

Berkat berbagai desain, ukuran, kedalaman, dan orientasi teras, perbedaan suhu antara yang tertinggi dan terendah adalah sekitar 15 derajat celcius. Moray telah digambarkan sebagai 'stasiun penelitian pertanian', sampel tanah dari seluruh kekaisaran telah ditemukan di sini.

Baca Juga: Wujud Mumi Anak Suku Inca, Korban Ritual Pengorbanan Pada Dewa

"Melalui hasil pengambilan sampel tanah, para peneliti berpendapat bahwa suku Inca mungkin telah menggunakan situs tersebut untuk bereksperimen dengan praktik seperti rotasi tanaman, domestikasi, dan hibridisasi," ungkapnya.

Teknologi pertanian seperti andenes memainkan peran penting dalam perluasan kerajaan Inca, yang dikenal sebagai kerajaan besar di kawasan Amerika Selatan.

"Kekuasaannya membentang sebagian besar Peru modern, Bolivia barat, barat daya Ekuador, Kolombia barat daya, Argentina barat laut dan Chili utara pada puncaknya," sambung Meghji.

Salah satu catatan tertua yang masih ada tentang penggunaannya berasal dari Garcilaso de la Vega (1539-1616), putra seorang wanita bangsawan Inca dan seorang penakluk Spanyol.

Sawah bertingkat dapat ditemukan tersebar di lereng curam Andes tengah, peninggalan peradaban Inka. (Christian Vinces/Getty Images)

Setelah merebut wilayah baru, Inca mulai memperluas jumlah lahan pertanian dengan mendatangkan insinyur yang terampil, de la Vega kemudian mencatat dalam bukunya, Royal Commentaries of the Inca.

"Mereka membangun teras di gunung dan lereng bukit, di mana pun tanahnya bagus. Dengan cara ini, seluruh bukit secara bertahap ditanami, platform diratakan seperti tangga berundak dan semua tanah yang bisa ditanami dan diairi, digunakan," sebut de la Vega dalam bukunya.

Pendekatan terhadap organisasi pertanian, komunitas, dan kekaisaran ini memungkinkan suku Inca mengumpulkan surplus besar makanan untuk digunakan selama kekeringan, banjir, konflik, dan masa paceklik lainnya.

Baca Juga: Studi Terbaru Ungkap Umur Machu Picchu, Situs Inca yang Fenomenal

Tetapi kedatangan para penakluk Spanyol pada abad ke-16 memicu penggulingan suku Inca dan penurunan andenes. Kekerasan kolonial, epidemi penyakit Eropa dan pemindahan paksa menghancurkan penduduk asli Andes tengah.

Tanaman Eropa dan praktik pertanian diperkenalkan dan dengan cepat menyebar ke seluruh wilayah, menggeser kelestarian andenes yang telah menjadi budaya leluhur penduduk asli Andes.

Sementara banyak andenes yang ditinggalkan atau rusak, jejaknya tidak pernah hilang sama sekali. Berdasarkan pengetahuan yang diturunkan dari generasi ke generasi, banyak petani Andes modern yang terus menggunakannya hingga hari ini.

Baca Juga: Juanita, Mumi Gadis Es Inca yang Tubuhnya Dikurbankan di Gunung Ampato