Nationalgeographic.co.id—Sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa umur Machu Picchu, situs Inca abad ke-15 yang terkenal di Peru selatan, ternyata lebih tua daripada yang diperkirakan sebelumnya. Menurut sebuah studi terbaru yang dipimpin oleh Richard Burger, arkeolog sekaligus antropolog dari Yale University, Machu Picchu ternyata sudah digunakan beberapa dekade lebih tua daripada yang pernah diperkirakan sebelumnya.
Burger dan para peneliti dari beberapa institusi di Amerika Serikat menggunakan spektrometri massa akselerator (AMS) —bentuk lanjutan dari penanggalan radiokarbon— untuk memeriksa usia sisa-sisa manusia yang ditemukan pada awal abad ke-20 di kompleks monumental ini. Situs di sisi timur Pegunungan Andes ini dulunya pernah menjadi tanah kerajaan milik Kaisar Inca Pachacuti.
Hasil temuan mereka, yang telah diterbitkan di jurnal Antiquity pada 4 Agustus 2021, mengungkapkan bahwa Machu Picchu telah digunakan dari sekitar tahun 1420 hingga 1530 Masehi, berakhir sekitar waktu penaklukan Spanyol. Hasil temuan ini menunjukkan bahwa situs tersebut setidaknya 20 tahun lebih tua dari catatan sejarah yang selama ini diterima banyak orang. Selain itu, hasil studi terbaru ini juga menimbulkan pertanyaan mengenai kronologi Inca.
Source | : | Yale University,Antiquity,YaleNews |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR