Teknik AMS dapat menentukan penanggalan tulang dan gigi yang bahkan mengandung sejumlah kecil bahan organik, memperluas kumpulan sisa-sisa yang cocok untuk analisis ilmiah. Dalam studi ini, para peneliti menggunakannya untuk menganalisis sampel manusia dari 26 individu yang ditemukan dari empat kuburan di Machu Picchu pada tahun 1912 selama penggalian yang dipimpin oleh Hiram Bingham III, profesor dari Yale University yang telah "menemukan kembali" situs tersebut pada tahun-tahun sebelumnya.
Sejumlah tulang dan gigi yang digunakan dalam analisis kemungkinan milik pengikut atau pelayan yang ditugaskan ke kerajaan, kata studi tersebut. Sisa-sisa itu menunjukkan sedikit bukti keterlibatan dalam pekerjaan fisik yang berat, seperti konstruksi, yang berarti bahwa mereka kemungkinan berasal dari periode ketika situs tersebut berfungsi sebagai istana kerajaan, bukan ketika sedang dibangun, kata para peneliti.
Baca Juga: Jelajahi Peninggalan Suku Inca di ‘Pulau Matahari’ dekat Danau Titicaca
Pada 30 November 2010, Yale Univeristy dan pemerintah Peru mencapai kesepakatan untuk mengembalikan material-material arkeologi yang digali Bingham di Machu Picchu kepada pemerintah Peru.
Pada 11 Februari 2011, Yale menandatangani perjanjian dengan Universidad Nacional de San Antonio Abad del Cusco untuk mendirikan Pusat Internasional untuk Studi Machu Picchu dan Budaya Inca (International Center for the Study of Machu Picchu and Inca Culture), yang didedikasikan untuk kegiatan pameran, konservasi, dan studi koleksi arkeologi dari hasil penggalian Bingham tahun 1912.
Semua sisa-sisa manusia dan material arkeologi lainnya dari Machu Picchu kemudian dikembalikan ke Cusco, bekas ibu kota Kekaisaran Inca. Di sana sisa-sisa peninggalan tersebut disimpan dan dirawat di Museo Machu Picchu.
Baca Juga: Anak-Anak Korban Ritual Suku Inca Sengaja Diletakkan di Atas Gunung Agar Tersambar Petir
Peneliti Ungkap Hubungan Tanaman dan Bahasa Abui yang Terancam Punah di Pulau Alor
Source | : | Yale University,Antiquity,YaleNews |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR