Upaya Pemulihan Sungai Gangga di India yang Sudah Sangat Tercemar

By , Selasa, 10 April 2018 | 20:00 WIB

Tujuh tahun lalu, ia melakukan perjalanan ke Kanpur, India. Kanpur merupakan rumah bagi ribuan penyamak yang menggunakan sungai sebagai tempat pembuangan bahan kimia setelah dipakain untuk membersihkan kulit.

Padahal, tidak jauh dari situ, Di Sturco melihat orang-orang mandi dan berenang di sungai yang sama. Ketika ia bertanya mengapa mereka mau mandi di air tercemar, Di Sturco mendapatkan jawaban mengejutkan. Para warga yakin, air yang tercemar itu sudah murni kembali setelah pewarna tenggelam ke dasar sungai.

“Air di sungai Gangga seperti minyak. Namun, mereka masih percaya kalau Gangga memiliki kekuatan untuk membersihkan dirinya,” cerita Di Sturco.

(Baca juga: Mengapa Sebuah Kota Bisa Kehabisan Pasokan Air?)

Li Yutong, yang turut berpartisipasi dalam Rally for Rivers bersama rombongan Sadhguru, memiliki pengalaman yang sama seperti Di Sturco, sepuluh tahun yang lalu di sungai Hugli, Kolkata.

“Sungai itu seperti septic tank dengan berbagai sampah yang mengambang. Namun, orang-orang tetap berendam dan berdoa di sana dan tidak menganggapnya tercemar,” kata Li Yutong.

Setahun yang lalu, ide politis muncul – mengusulkan bahwa sungai Gangga dan Yamuna seharusnya mendapat status “pribadi”. Dimaksudkan untuk meningkatkan perlindungan pada sungai ini. Ide tersebut membawa pesan bahwa publik yang merusak sungai harus mendapat hukuman yang setara dengan penyerangan atau pembunuhan.

Namun, beberapa bulan kemudian, Mahkamah Agung menolak usul ini. Menyatakan bahwa gagasan tersebut secara hukum tidak memberikan efek berkelanjutan.