Semuanya bermula dari ‘bau busuk’. Tak lama setelah itu, petugas kepolisian pun dipanggil.
“Anda tidak akan bisa membayangkannya. Itu sangat mengerikan,” kata Soary Randrianjafizanaka, kepala badan lingkungan di Madagaskar.
Sebuah rumah dua lantai di kota Toliara, Madagaskar, dipenuhi dengan 10,976 kura-kura darat (Astrochelys radiata) yang terancam punah.
“Mereka memiliki kura-kura di kamar mandi, dapur, hampir seluruh bagian rumah,” tambah Randrianjafizanaka.
(Baca juga: Samson, Badak Jawa yang Ditemukan Mati di Ujung Kulon)
Bau kotoran dan air kencing yang berasal dari rumah itu mungkin diperparah oleh 180 kura-kura yang sudah mati.
Selanjutnya, 574 kura-kura tewas akibat dehidrasi dan infeksi setelah mereka diselamatkan dan dibawa ke rumah perlindungan.
Petugas berwenang mengangkap tiga pemburu liar di rumah tersebut. Dua dari mereka sedang sibuk mengubur kura-kura yang sudah mati ketika polisi datang.
“Semua anggota pemburu, yang memiliki pengalaman signifikan dengan spesies tersebut, mengaku bahwa kura-kura yang mereka tangkap sangat ‘bersinar’,” papar Turtle Survival Alliance (TSA) yang terlibat dalam upaya penyelamatan kura-kura tersebut.
Banyaknya kura-kura yang ditangkap membuat pihak berwenang curiga ada ‘bos besar’ di balik operasi perburuan.
Sebenarnya, ini bukanlah kasus baru. Kura-kura darat memang diketahui memiliki tempurung yang sangat indah -- dengan tanda kuning nan unik yang tersusun seperti matahari atau bintang.
Sayangnya, ini membuat kura-kura darat menjadi sasaran empuk para pemburu dan penyelundup. Mereka mengumpulkan reptil ini untuk dijual dan digunakan dalam pengobatan Cina.