Sah! Saat Ini Bumi Berada di Masa Kepunahan Massal Keenam Dunia

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Sabtu, 29 Januari 2022 | 07:00 WIB
Studi terbaru melaporkan bahwa kepunahan massal keenam yang telah lama diprediksi sudah mulai terlihat. (Thinkstock)

Dalam temuannya, walau spesies laut menghadapi ancaman yang signifikan, ternyata situasi tidak sama di berbagai tempat. Tidak ditemukan oleh mereka ancaman krisis kepunahan memengaruhi lautan pada tingkat ancaman yang sama seperti di daratan.

Salah satu kasus, Cowie mengambil contoh, spesies makhluk hidup di pulau seperti di Kepulauan Hawaii ternyata lebih terpengaruh pada ancaman-ancaman kepunahan daripada spesies kontinental. Tumbuhan di pulau juga terpengaruh lebih rendah dibanding hewan darat.

Baca Juga: Kepunahan Masa Kelam Usai Hujan Meteor yang Memusnahkan Dinosaurus

Apa yang Cowie dan tim penelitiannya lakukan tidak hanya mengungkap berapa dan bagaimana spesies punah pada kondisi tertentu akibat pengaruh ancaman kepunahan, tetapi juga mengungkap dan menjabarkan seperti apa pandangan mereka yang menyangkal.

"Manusia adalah satu-satunya spesies yang mampu memanipulasi biosfer dalam skala besar," ujar Cowie. "Kita bukan hanya spesies berbeda yang berevolusi dalam menghadapi pengaruh eksternal. Sebaliknya kita adalah satu-satunya spesies yang memiliki pilihan sadar mengenai masa depan kita dan keanekaragaman hayati Bumi."

"Terlepas dari retorika tentang gawatnya krisis, dan meskipun solusi perbaikan ada dan menjadi perhatian para pembuat keputusan, jelas bahwa kemauan politik kurang," papar Cowie.

"Menyangkal krisis, menerimanya tanpa bereaksi, atau bahkan mendorongnya merupakan pelanggaran tanggung jawab bersama umat manusia dan membuka jalan bagi Bumi untuk melanjutkan lintasannya yang menyedihkan menuju Kepunahan Massal Keenam."

Banyak pihak telah berupaya melawan krisis lewat inisiatif konservasi yang telah dilakukan untuk melindungi hewan tertentu. Namun tim berpendapat, inisiatif ini tidak dapat menargetkan semua spesies, dan mereka tidak dapat membalikkan tren kepunahan spesies secara keseluruhan.

Meski demikan, konservasi bukanlah tindakan sia-sia. Mereka menulis, sebab upaya ini dapat "menumbuhkan keajaiban" alam dan berguna dalam dokumentasi keanekaragaman hayati sebelum punah.