Pembuktian Jesse Owens, Pelari Kulit Hitam yang Tak Diinginkan Hitler

By Galih Pranata, Sabtu, 22 Januari 2022 | 14:00 WIB
Pelari Amerika, Jesse Owens berlari dalam sprint 200 meter, membuat rekor Olimpiade baru, pada bulan Agustus 1936. (Arsip Austria/Imagno/Getty Images)

Nationalgeographic.co.id—Pada 1933, tak lama setelah mengambil alih kekuasaan sebagai kanselir Jerman, Adolf Hitler langsung bergerak dengan rencana untuk mengubah Olimpiade Musim Panas dan Musim Dingin 1936, sebagai pertunjukan bagi rezimnya.

"Dia memerintahkan pembangunan stadion baru yang besar di Berlin dan menyalurkan dana untuk penyelesaian bandara untuk menyambut pengunjung internasional," tulis Ott kepada History.

Tim Ott menulis kisah seputar intrik Hitler dalam rezimnya untuk menghalangi para atlet kulit hitam dalam Olimpiade dunia di Berlin pada 1936. Tulisannya berjudul How Jesse Owens Foiled Hitler's Plans for the 1936 Olympics, publikasi 10 Juni 2021.

Selain itu, Olimpiade Musim Panas dimaksudkan untuk menjadi olimpiade komersil pertama yang menjangkau pemirsa di seluruh dunia melalui televisi, serta yang pertama menampilkan elemen tradisional dari estafet obor Olimpiade.

Sementara Olimpiade yang seharusnya dirancang untuk menyatukan banyak ras dan budaya dalam pertunjukan kompetitif, Hitler tidak banyak menggunakan gagasan penyatuan seperti itu.

Faktanya, dia dengan sengaja merusak peluang negaranya untuk sukses dengan menjauhkan orang-orang Yahudi dari klub dan acara atletik, menghilangkan calon peraih medali Olimpiade seperti pelompat tinggi Gretel Bergmann.

Sementara itu, Jesse Owens telah muncul sebagai sensasi trek dan lapangan di Amerika Serikat. Dia mengikat rekor dunia dalam lari 100 yard saat masih di sekolah menengah.

"Jesse Owens membuat tiga rekor dunia dan menyamai rekor keempat selama rentang waktu 45 menit, tetap menjadi salah satu yang paling prestasi luar biasa dalam sejarah olahraga perguruan tinggi," tambahnya.

Dia bukan satu-satunya pelari Afrika-Amerika yang membuat sejumlah rekor. Ralph Metcalfe adalah peraih medali perak di Olimpiade 1932 dan pada satu titik berbagi rekor dunia dalam lari 100 meter.

Ada pula sprinter bernama Eulace Peacock, muncul sebagai lawan yang sangat tangguh bagi Owens, bahkan mengalahkannya beberapa kali dalam kompetisi head-to-head pada tahun 1935, sebelum menderita cedera hamstring yang menghancurkan harapannya di Olimpiade 1936.

Owens hampir saja tidak mendapatkan kesempatan untuk membuat sejarah pada Olimpiade Berlin 1936. Ofisial tim dari Amerika Serikat menyadari akan adanya kebijakan diskriminatif Hitler terhadap orang Yahudi dan ras kulit hitam dengan tema 'Aryans-Only'.