Nationalgeographic.co.id - Kurang dari 400 juta tahun silam atau akhir era Devon, daratan yang awalnya hanya diisi oleh serangga kedatangan tamu dari dunia air. Salah satu spesiesnya adalah ikan Tiktaalik roseae yang juga dijuluki 'ikan pod' atau ikan dengan anggota badan. Sirip depan ikan ini punya otot untuk menopang badannya di perairan dangkal dan dataran berlumpur.
Spesies inilah yang menjadi leluhur reptil, amfibi, mamalia, dan unggas, di masa-masa mendatang dalam tahap evolusi. Pemahaman ikan ini menarik bagi kalangan ilmuwan karena fosilnya ditemukan di sekitar Arktik Kanada hampur 20 tahun silam.
Ada temuan menarik dalam makalah baru di jurnal Nature yang dipublikasikan 20 Juli 2022 berjudul A new elpistostegalian from the Late Devonian of the Canadian Arctic. Para peneliti mengungkapkan bahwa perjalanan ikan purba ini ke lahan kering tidak berjalan mulus. Salah satu dari kerabat dekat Tiktaalik memilih untuk kembali pada kehidupan air.
Para peneliti mengidentifikasi ikan itu dengan nama ilmiah Qikiqtania wakei. Fitur biologisnya punya kesamaan dengan Tiktaalik sebagai spesies yang penasaran dengan kehidupan di daratan. Yang berbeda adalah sirip mereka jauh lebih cocok untuk berenang daripada merangkak.
Fosil Qikiqtania pertama kali dikumpulkan tahun 2004 di selatan Pulau Ellesmere, Nunavut, Kanada. Neil Shubin, salah satu penulis dan ahli biologi evolusioner University of Chicago turut serta saat itu. "[fosil ikan purba] itu ditemukan karena cuaca buruk," kenangnya. Kemudian fosilnya disimpan hingga akhirnya penelitian terkaitnya dilakukan.
Awalnya mereka mengira itu adalah ikan Tiktaalik berusia muda. Ketika dipindai, ternyata fosil yang tertanam batu itu tulang lengan atasnya punya beberapa karakteristik unik.
Baca Juga: Dunia Hewan: Mengapa Tubuh Gajah Sangat Besar? Apa Untung dan Ruginya?
Baca Juga: Fosil Bermata Tiga Mengubah Pemahaman Kita tentang Evolusi Serangga
Baca Juga: Ilmuwan Menganalisis Genom Hominin dari Gua Rusa Merah di Tiongkok
Baca Juga: Ternyata Panda Purba Pernah Punya Ibu Jari Palsu yang Panjang
"Kejutan bagi kami benar-benar dalam bentuk humerus (tulang lengan), yang menunjukkan bahwa ini bukan hewan yang dapat menopang tubuhnya dengan siripnya seperti Tiktaalik dan seperti tetrapoda," terang Shubin di Popular Science. "Ini adalah hewan yang mungkin lebih cocok untuk habitat perairan terbuka."
Fosil itu terdiri dari rahang bawah, sebagian rahang atas, pecahan tulang leher, sisik dari berbagai bagian tubuh, dan sirip dada kiri. Qikiqtania dinamai menurut kata dari Inuktitut Qikiqtaaluk/Qikiqtani, kawasan di mana ditemukannya ikan purba itu.