Perairan Chuuk Jadi Makam Ratusan Puing Pertempuran Asia Pasifik

By Galih Pranata, Sabtu, 12 Februari 2022 | 10:00 WIB
Sebuah bangkai tank yang karam di Laguna Truk, sekitar 50 meter di dasar laut.
Sebuah bangkai tank yang karam di Laguna Truk, sekitar 50 meter di dasar laut. (gh0std0t/Flickr)

Operation Hailstone adalah nama sandi untuk penyerangan di Laguna Truk, yang dilakukan pada 17 dan 18 Februari 1944. Angkatan Laut Amerika Serikat menggempur pangkalan angkatan udara dan angkatan laut Jepang di Truk.

Truk merupakan sebuah pangkalan logistik utama Jepang serta pangkalan utama yang beroperasi untuk Armada Gabungan Angkatan Laut Kekaisaran Jepang.

Bangkai pesawat tempur di Laguna Truk yang saat ini menjadi kawasan Chuuk.
Bangkai pesawat tempur di Laguna Truk yang saat ini menjadi kawasan Chuuk. (Tim Priest Underwater Photograph)

Operasi penghancuran ini merupakan serangan balasan Amerika atas Jepang yang menghancurkan Pearl Harbour pada 1941.

"Lebih dari 500 pesawat, lima armada kapal induk, empat kapal induk ringan, tujuh kapal perang, serta sejumlah kapal penjelajah, kapal perusak, kapal selam, dan kapal pendukung lainnya karam ke kedalaman laguna Chuuk dalam serangan dadakan," terusnya.

Baca Juga: Shigenori Nishikaichi, Pilot Jepang di Pearl Habor yang Salah Mendarat

Beruntungnya, Jepang telah memindahkan kapal induk, kapal perang, dan kapal penjelajah berat mereka yang berharga dari pangkalan, setelah mengantisipasi akan adanya tindakan semacam ini.

"Sebagian besar armada perang itu menjadi bangkai di perairan jernih, kurang dari lima belas meter di bawah permukaan laut," ungkapnya.

Setelah ditinggalkan Jepang, laguna ini sekarang menjadi bagian dari Negara Bagian Chuuk di dalam Negara Federasi Mikronesia, dan terdiri dari beberapa pulau yang dikelilingi oleh terumbu pelindung yang menutupi pelabuhan alami yang mencakup lebih dari 2.100 kilometer persegi area.