Nationalgeographic.co.id—Pada 1920-an, Finlandia adalah negara miskin yang didominasi pertanian, dan baru saja merdeka. Taito Vesala adalah orang pertama di keluarganya yang menerima pendidikan formal.
Ketika cicit Taito, Tatu Vesala, 10 tahun, mulai bersekolah pada 2013, ia memiliki minimal sembilan tahun sekolah di depannya. Tatu, sekarang di kelas lima, senang bersekolah dan bercita-cita menjadi aktor.
Dilansir dari This is Finland dalam laman resminya, menerbitkan tentang kisah perjalanan generasi Taito di Finlandi yang mewarisi empat generasi selama hampir seabad lamanya. Artikelnya berjudul 100 Years of Finnish Education Success Stories, rilis pada 2016.
Perkembangan sistem sekolah Finlandia beriringan dengan lahirnya generasi Taito. Setiap generasi telah menerima pendidikan lebih dari pendahulunya. Sistem pendidikan Finlandia telah menerima pengakuan di seluruh dunia.
Dalam studi PISA, program penelitian bersama negara-negara anggota OECD, keterampilan anak-anak sekolah Finlandia sering kali menduduki peringkat tertinggi di dunia.
"Selama tahun-tahun pertama abad ke-20, hanya sepertiga anak pedesaan yang bersekolah. Dalam undang-undang tahun 1921 tentang wajib belajar, tujuannya adalah agar semua anak mempelajari silabus sekolah dasar," tulis This is Finland.
Setelah kelas empat, anak-anak yang memiliki kemampuan finansial dan nilai yang memadai dapat mendaftar ke sekolah dasar.
Meskipun nilainya bagus, kesempatan ini tidak dapat dijangkau oleh Taito. Pada awal karirnya, ia bekerja di berbagai pekerjaan, mulai dari polisi hingga broker real estat.
Begitupun perjalanan karier putranya, Jarmo Vesala, 66 tahun, serupa: ia baru saja pensiun dari pekerjaannya sebagai pengusaha bengkel.
Pendidikan Jarmo dimulai di Helsinki pada tahun 1956. Undang-Undang Sekolah Dasar diberlakukan dua tahun setelah ia mulai sekolah, menambahkan dua tahun wajib belajar. Pendidikan Jarmo jauh lebih lama daripada pendidikan ayahnya, Taito Vesala.
"Sistem sekolah Finlandia direformasi hampir seluruhnya pada tahun 1970-an, ketika reformasi sekolah komprehensif mengakhiri era sistem sekolah dasar," imbuhnya.
Reformasi pendidikan di Finlandia, mengubah sistem sekolah dasar dan tata bahasa dengan sekolah komprehensif sembilan tahun, yang terdiri dari enam tahun tingkat bawah dan tiga tahun tingkat atas.