Studi 100 Ilmuwan Dunia: Masih Ada 9.200 Spesies Pohon Belum Ditemukan

By Ricky Jenihansen, Minggu, 6 Februari 2022 | 15:00 WIB
Jumlah spesies pohon dan individu per benua dalam database Inisiatif Keanekaragaman Hayati Hutan Global. (Cazzolla Gatti et al.)

Hutan campuran jenis konifera, Val Saisera, Pegunungan Alpen Julian Italia, Italia. (Dario Di Gallo)

Kira-kira 40 persen spesies pohon yang belum ditemukan, lebih banyak daripada di benua lain mana pun dan kemungkinan besar berada di Amerika Selatan. Keberadaannya disebutkan berulang kali dalam penelitian ini sebagai signifikansi khusus untuk keanekaragaman pohon global.

Amerika Selatan juga merupakan benua dengan perkiraan jumlah spesies pohon langka tertinggi (sekitar 8.200) dan persentase perkiraan tertinggi (49 persen) spesies pohon endemik benua. Itu artinya spesies hanya ditemukan di benua itu. Titik panas spesies pohon Amerika Selatan yang belum ditemukan kemungkinan termasuk hutan lembap tropis dan subtropis di lembah Amazon, serta hutan Andes pada ketinggian antara 1.000 meter.

Baca Juga: Ngeri, Pemanasan Global Sebabkan Beberapa Burung di Amazon Menyusut!

"Selain 27.000 spesies pohon yang diketahui di Amerika Selatan, mungkin ada sebanyak 4.000 spesies lain yang belum ditemukan di sana. Sebagian besar dari mereka mungkin endemik dan terletak di titik-titik panas keanekaragaman di lembah Amazon dan antarmuka Andes-Amazon," kata Reich.

Di seluruh dunia, kira-kira setengah hingga dua pertiga dari semua spesies pohon yang telah diketahui terdapat di hutan lembap tropis dan subtropis. Hutan telah menyediakan banyak "jasa ekosistem" bagi umat manusia secara gratis. Selain memasok kayu, kayu bakar, serat, dan produk lainnya, hutan membersihkan udara, menyaring air, dan membantu mengendalikan erosi dan banjir.

"Pengetahuan yang luas tentang kekayaan dan keanekaragaman pohon adalah kunci untuk menjaga stabilitas dan fungsi ekosistem," kata penulis utama studi Roberto Cazzolla Gatti dari University of Bologna di Italia.