Lebih Sadar Lingkungan, Anak Muda Berperan Dorong Kebijakan Konservasi dan Cegah Pandemi Baru

By Fathia Yasmine, Minggu, 6 Februari 2022 | 14:57 WIB
Ilustrasi konservasi kehati (Dok. Shutterstock)

Bincang Redaksi (Dok. Natgeo Indonesia)
Mengingat eratnya kaitan dengan One Health, Shera berharap bahwa konservasi dapat menjadi fokus dalam kebijakan-kebijakan pasca pandemi.

Ia juga berharap pemerintah dapat lebih terbuka dengan masukan dan keresahan kaum muda, terlebih dengan banyaknya jumlah anak muda yang mulai peduli dengan konservasi keanekaragaman hayati (kehati).

“Bagaimana kita memperlakukan alam akan menentukan kesehatan kita. Oleh sebab itu, investasi dalam bentuk konservasi keanekaragaman hayati perlu dilakukan. Harus ada upaya melindungi hutan, menekan laju deforestasi, hingga membatasi perdagangan satwa liar,” tuturnya.

Terkait aksi nyata yang dilakukan, Shera dan Tambora Muda, ia menyebut pihaknyamenggandeng berbagai instansi konservasi hingga universitas untuk mengumpulkan berbagai penelitian sebagai landasan untuk pengambilan keputusan/kebijakan di wilayah konservasi.

Baca Juga: Selama Pandemi, Depresi dan Kecemasan Meningkat Pada Ibu Hamil

Salah satu contoh implementasi pencegahan zoonosis dibuktikan Tambora Muda lewat konservasi kelelawar di Pulau Mantalu Daka, Sulawesi Tengah. Sebelumnya, kelelawar di lokasi tersebut kerap dijadikan sebagai sasaran perburuan liar.

Namun, seiring dengan adanya tindakan konservasi dan survei rutin ke area pasar tradisional yang dilakukan Tambora Muda, jumlah perburuan liar perlahan mengalami penurunan signifikan. Hasilnya, koloni kelelawar pun kian bertambah setiap tahunnya.

"Upaya anak-anak muda dalam proses konservasi membuahkan hasil yang memuaskan. Tercatat, populasi kelelawar meningkat hingga 76 persen selama periode 2018 hingga 2020," ungkap Shera.

Selain konservasi tersebut, Tambora Muda juga memiliki jejaring konservasi lain yang terhubung lewat Gerakan Anak Muda Tumbuh.

Baca Juga: Bahkan Bintang yang Sekarat pun Masih Bisa Melahirkan Planet

“Untuk One Health, kami juga mengadakan kampanye Cinta Taman Nasional untuk melindungi hutan dan mengurangi risiko zoonosis,” ungkapnya.

Shera berharap, gerakan konservasi tersebut dapat memengaruhi kebijakan pemerintah secara luas sehingga konservasi kehati tidak hanya menjadi tentang  perlindungan objek, tetapi juga berdampak besar terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan perlindungan kesehatan manusia dari risiko wabah zoonosis di masa depan.