Inilah Kota dengan Tingkat Pencemaran Udara Terburuk Menurut WHO

By Gita Laras Widyaningrum, Kamis, 3 Mei 2018 | 15:17 WIB
Jalanan Kanpur yang berdebu ()

Membahayakan kesehatan penduduk

“Laporan dari WHO ini merupakan peringatan polusi yang serius. Warga India mengalami darurat kesehatan,” kata badan amal lingkungan Centre for Science and Environment.

Selama bertahun-tahun, India kesulitan meningkatkan kualitas udara buruk di perkotaan yang merugikan kesehatan jutaan penduduknya. Lusinan kotanya selalu berada dalam daftar wilayah paling tercemar, tetapi belum ada upaya signifikan untuk meningkatkan kualitas udara.

Dalam laporan terbaru ini, Delhi menempati posisi keenam. Menurun dari peringkatnya pada 2014 yang berada di posisi pertama sebagai kota paling tercemar.

Belum lama ini, pengadilan tinggi India mengecam pemerintah karena gagal melindungi marmer putih Taj Mahal yang menguning akibat polusi udara.

Survei WHO berfokus pada partikel berbahaya dengan diameter 10 mikrometer (PM10) dan kurang dari 2,5 mikrometer (PM2,5). PM2,5 meliputi racun seperti sulfat dan karbon hitam yang dapat menembus ke dalam paru-paru dan sistem kardiovaskular.

Baca juga: Dampak Penambangan di Kamerun: Nyawa dan Rusaknya Lingkungan

Pada Rabu kemarin, tingkat PM2,5 Kanpur berada di antara 120 dan 150 – jauh lebih tinggi dibanding batas aman WHO, yakni 25.

“Saat ini saya tidak bisa membayangkan ke luar rumah tanpa menutup hidung dan mulut,” kata Savita Saxena, penduduk Kanpur yang sudah lanjut usia.

Para dokter di Kanpur mengatakan, kualitas udara yang memburuk selama satu dekade terakhir telah meningkatkan gangguan pernapasan dan penyakit mata.

“Jika tidak ditangani tepat waktu, efek polusi bisa menyebabkan kerusakan permanen,” kata dr. B.N Khanna, dokter di wilayah tersebut.

WHO mendesak India untuk mengikuti upaya Tiongkok dalam ‘membersihkan’ udara di negaranya.