Setelah 61 Tahun, Pemakaman Sadis Tsar Nicholas II Akhirnya Terungkap

By Sysilia Tanhati, Minggu, 13 Februari 2022 | 11:00 WIB
Pemakaman keluarga Romanov sama mengerikannya dengan eksekusi mereka. Bahkan keberadaan makam disembunyikan selama 61 tahun. (Boasson and Eggler/Wikipedia)

Nationalgeographic.co.id - Tsar Nicholas II dan keluarganya menunggu dengan sabar di ruang bawah tanah. Hampir sepanjang tahun 1918, keluarga Romanov menjadi tawanan Bolshevik. Bolsheviklah yang menggulingkan Nicholas II, napas terakhir Kekaisaran Rusia, dalam Revolusi Rusia.

Karena sering berpindah tempat, Nicholas II tidak menyadari bahwa saat itu mereka telah mencapai tempat tujuan terakhir. Tiba-tiba, preman bersenjata menyerbu masuk. Yakov Yurovsky, seorang revolusioner yang memimpin polisi rahasia Bolshevik, memberi tahu Nicholas bahwa mereka akan dieksekusi.

Belum sempat membela diri, pembunuhan seluruh keluarga Kekaisaran Rusia pun dilakukan. Namun eksekusi ini hanyalah permulaan dari kekejaman Bolshevik.

Mayat kaisar terakhir Rusia, istrinya Alexandra, dan lima anak mereka akan melakukan perjalanan yang akan berlangsung selama bertahun-tahun. Ini memicu kontroversi dan desas-desus liar di masyarakat.

Pemakaman keluarga Romanov sama mengerikannya dengan eksekusi mereka

Pembunuhan keluarga kekaisaran bukanlah urusan sederhana. Butuh beberapa upaya dan waktu 20 menit untuk membunuh setiap anggota keluarga. Yakov Yurovsky harus menggunakan gagang senjata, bayonet, pisau, dan pukulan untuk menghabisi anak-anak Romanov serta pelayan setianya.

Setelah itu, Bolshevik menutupi pembunuhan keji tersebut. Kekacauan terjadi saat Yurovsky dan anak buahnya membawa mayat-mayat itu ke hutan. Mereka menelanjangi, menyita perhiasan dan permata yang tersembunyi di pakaian, dan mengubur keluarga Romanov.

Dalam proses penguburan, Bolshevik menutupinya dengan asam dan menguburnya. Akan tetapi kuburan, yang terletak di tambang, terlalu dangkal. Saat orang-orang itu mencoba meruntuhkan tambang dengan granat, kuburan itu porak-poranda. Mereka menggali kuburan-kuburan itu dan dengan panik mencari lokasi yang baru.

Akhirnya, kuburan dangkal lainnya digali dan semuanya dikuburkan, kecuali dua anak. Kedua anak itu—kemungkinan Maria dan Alexei—dibakar. Sisa-sisa tubuh mereka dikubur di kuburan lain yang terpisah di dekat sana.

Bolshevik mengaku membunuh Nicholas II, tetapi menutupi pembunuhan seluruh keluarganya

Beberapa hari kemudian, partai Bolshevik mengumumkan pembunuhan tsar kepada dunia. Partai tersebut menggunakan momen ini untuk mengonsolidasikan kekuatan politik mereka. Surat kabar dan komunikasi partai menghina kelemahan Nicholas dan mencela monarkinya sebagai kejahatan.

“Nicholas Romanov pada dasarnya adalah sosok yang menyedihkan,” seperti tertulis pada Pravda, surat kabar resmi partai. Editorial itu menyebut tsar sebagai “personifikasi dari pemilik tanah barbar, orang biadab yang haus darah.” Rakyat Rusia tidak lagi menggunakan monarki, tegas partai tersebut.