Setelah 61 Tahun, Pemakaman Sadis Tsar Nicholas II Akhirnya Terungkap

By Sysilia Tanhati, Minggu, 13 Februari 2022 | 11:00 WIB
Pemakaman keluarga Romanov sama mengerikannya dengan eksekusi mereka. Bahkan keberadaan makam disembunyikan selama 61 tahun. (Boasson and Eggler/Wikipedia)

Partai ini juga dengan resmi mengumumkan bahwa istri dan keluarga tsar dirawat di lokasi yang dirahasiakan. Namun desas-desus tentang apa yang terjadi pada Alexandra dan anak-anaknya pun mulai beredar di  masyarakat.

Baca Juga: Heboh Penampakan Bentuk Tengkorak Perempuan Mirip Alien dari Rusia

Masalah tidak berhenti sampai di sana. Kaum Bolshevik kembali melakukan pembunuhan besar-besaran. Mereka membunuh semua anggota keluarga Romanov dan kerabatnya. Dua puluh tujuh lainnya tewas dalam 84 hari berikutnya. Hanya sedikit dari sisa-sisa mereka yang pernah ditemukan; sisanya dibuang di kuburan massal atau dibakar tanpa bisa dikenali.

Ketika Rusia menjadi Uni Soviet, monarki menjadi kambing hitam untuk segala kekacauan. Para pendukung Romanov bergerak di bawah tanah dan menahan pendapat ketika iklim politik semakin menindas.

Tahun demi tahun berlalu, desas-desus tentang kemungkinan orang yang selamat pun beredar. Banyak penipu yang mengaku-aku sebagai seorang Romanov.

Pencarian lokasi makam keluarga kaisar terakhir mulai dilakukan

Setelah eksekusi sadis, makam Tsar Nicholas II disembunyikan selama 61 tahun. Dan dibutuhkan waktu lebih lama lagi untuk menemukan jasad Alexei dan Maria. Keduanya ditemukan pada tahun 2007.

Seorang ahli geologi bernama Alexander Avdonin mendengar desas-desus tentang situs makam Romanov sepanjang hidupnya. Pada tahun 1970-an, ia mulai mengumpulkan informasi tentang lokasi peristirahatan terakhir sang Kaisar dan keluarganya.

Pada tahun 1979, dengan bantuan putra Yurovsky, ia akhirnya menemukan kuburan di dekat lokasi mansion di Yekaterinburg. Ini merupakan tempat keluarga tersebut dipenjarakan terakhir kalinya. Mereka mulai menggali tulang belulang dari situs tersebut.

Namun khawatir akan mendapatkan hukuman dari pemerintah Soviet, mereka mengubur kembali tulang-tulang yang sudah ditemukan itu. Akan tetapi pada tahun 1988, setelah Uni Soviet mulai melonggarkan pandangannya soal Romanov. Avdonin pun mendekati pemerintah Gorbachev dan meminta penyelidikan dilakukan.

Penelitian akhirnya dilakukan pada tahun 1991, setelah runtuhnya Uni Soviet. Tim investigasi negara bagian menemukan ribuan tulang dan peninggalan lain dari keluarga kekaisaran. Analisis DNA mengonfirmasi bahwa mereka adalah keluarga Romanov.

Jenazahnya dimakamkan di katedral St. Petersburg pada tahun 1998. Lengser dan mati dengan tidak hormat, Romanov akhirnya dinyatakan sebagai santo di gereja Ortodoks Rusia.