Manusia Bermigrasi dari Sulawesi Selatan ke Flores Lewat Selayar

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Kamis, 17 Februari 2022 | 12:00 WIB
Adhi Agus Oktaviana sedang mengamati cadas di Batu Ejayya, Kabupaten Bantaeng. Pengamatan ini dilakukan untuk melengkapi teka-teki jejak migrasi manusia modern di Kepulauan Nusantara. (Ratno Sardi)

Liang Batu Genra, Kepulauan Selayar, pernah menjadi hunbian manusia prasejarah periode Holosen atau sekitar 9.000 tahun yang lalu. (Balai Arkeologi Sulawesi Selatan)

Baca Juga: Islam di Ammatoa, Peleburan Paham Agama dan Adat di Sulawesi Selatan

Baca Juga: Selidik Fosil Rahang Manusia Modern Tertua di Sulawesi Selatan

Hasanuddin menambahkan, rute migrasi manusia masuk ke Selayar kemungkinan dari Bulukumba yang lokasinya sangat dekat. Kemudian bermukim di sisi barat Selayar dalam beberapa waktu lamanya, dan melanjutkan migrasinya ke selatan dengan menyeberangi Laut Flores untuk tiba di Nusa Tenggara Timur.

"Saya kira untuk penelitian kebudayaan kemaritiman bagus sekali untuk diteliti. Menariklah itu Selayar," lanjutnya.

Melihat dari inovasi manusia modern awal di Selayar seperti pembuatan kail dari kerang, membuatnya menarik untuk dipahami lebih lanjut bagaimana kebudayaannya berkembang. Dia berharap, akan ada penelitian untuk penelusuran gua-gua yang bisa menjelaskan adaptasi manusia dengan mempertimbangkan aspek geografis huniannya.

"Apalagi Selayar ini strategis lokasinya untuk diketahui hubungannya dengan pulau-pulau lainnya yang menghubungkan dengan Jawa, Sulawesi, dan lainnya," Hasanuddin menyarankan.